Kesesuaian Lahan Budidaya Teripang (Holothuria Sp) Sistem Keramba Jaring Tancap Melalui Pendekatan Spasial Multi Kriteria Analisis (Smca) Di Perairan Pulau Hatta Kepulauan Banda Neira, Maluku

Main Author: Basir, Aditya Putra
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/627/1/BAGIAN%20DEPAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/627/2/BAB%20I.pdf
http://repository.ub.ac.id/627/3/BAB%20II.pdf
http://repository.ub.ac.id/627/4/BaB%20III.pdf
http://repository.ub.ac.id/627/5/BAB%20IV.pdf
http://repository.ub.ac.id/627/6/BAB%20V.pdf
http://repository.ub.ac.id/627/7/BAB%20VI.pdf
http://repository.ub.ac.id/627/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.ub.ac.id/627/
Daftar Isi:
  • Teripang merupakan salah satu hasil laut perairan Pulau Hatta yang bernilai ekonomis penting, selama ini teripang diperoleh dari aktifitas penangkapan secara tradisional. Walaupun telah dilakukan upaya konservasi berbasis masyarakat di Pulau Hatta secara turun temurun untuk meminimalisir penangkapan yang berlebihan dan kerusakan lingkungan, namun hasil panen teripang pada saat sasi mengalami penurunan yang signifikan. Hingga saat ini, belum ada kegiatan budidaya teripang yang dilakukan di perairan Pulau Hatta Banda Neira, proses pemanfaatan dalam jumlah besar pada saat sasi dengan hanya mengharapkan pemulihan stok secara alamiah menyebabkan ketersediaan teripang di alam menjadi semakin sedikit. alternatif untuk menghindari terjadinya kelangkaan teripang di alam adalah dengan melakukan kegiatan budidaya. Namun untuk memulai kegiatan budidaya tersebut, perlu dilakukan studi terkait analisis kesesuaian lahan berdasarkan jenis organisme yang akan dibudidayakan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017 di Perairan Pulau Hatta Kepulauan Banda Neira Provinsi Maluku. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan lahan perairan yang sesuai untuk budidaya teripang (Holothuria sp.) serta penentuan strategi untuk pemanfaatan lahan perairan Pulau Hatta. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei, dengan mengamati parameter lingkungan, sosial-infrastruktur dan faktor pembatas. Data hasil pengamatan kemudian diolah menggunakan pendekatan spasial multi kriteria analisis. Hasil analisis spasial menunjukkan bahwa dari total luasan lahan potensial (256 Ha.) di perairan Pulau Hatta, kategori lahan yang sangat sesuai adalah 73,40 Ha., sesuai 123,69 Ha., cukup sesuai 86,50 Ha. dan kategori lahan yang tidak sesuai untuk budidaya teripang adalah 24,70 Ha. luasan lahan yang dikategorikan sebagai faktor pembatas adalah 34,21 Ha., yang terdiri dari kawasan pariwisata dan daerah lindung. Strategi yang dapat dilakukan dalam pemanfaatan lahan untuk kegiatan budidaya teripang antara lain yang pertama memprioritaskan lokasi yang mudah dijangkau dan mudah proses pengawasannya selama kegiatan budidaya berlangsung, dengan bobot 0,443. Kedua, strategi menghindari pelaksanaan kegiatan budidaya pada daerah pariwisata dan kawasan lindung dengan bobot 0,387. Ketiga, strategi meminimalisir tingkat kerusakan lingkungan akibat kegiatan budidaya teripang dengan bobot sebesar 0,169. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan oleh Pemerintah Daerah untuk penyusunan rencana tata ruang wilayah, khususnya perariran Pulau Hatta Kepulauan Banda sebagai kawasan Budidaya Perikanan dan Pariwisata.