Aplikasi Formula Pupuk Hayati Dan Kompos Pada Tanah Marjinal Untuk Pertumbuhan Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.)
Main Author: | Arista, Ratny Witanti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6258/ |
Daftar Isi:
- Adanya kegiatan alih guna lahan dari lahan pertanian menjadi lahan non pertanian merupakan salah satu permasalahan dari produksi tanaman cabai merah menurun dan tidak dapat memenuhi permintaan nasional. Salah satu cara untuk mengurangi dampak dari alih guna lahan yaitu dengan cara memanfaatkan lahan marjinal. Lahan marjinal merupakan lahan yang memiliki potensi yang rendah. Salah satu solusi yang dapat memperbaiki kualitas lahan tanpa memberikan efek buruk dalam jangka waktu yang panjang yaitu dengan pemanfaatan Bakteri Rhizosfer untuk dijadikan suatu formula pupuk hayati. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui respon tanaman cabai merah setelah diberi perlakuan formula pupuk hayati dan untuk mnegetahui apakah formula pupuk hayati tersebut dapat memenuhi kebutuhan unsur hara P. Adanya tambahan kompos diharapkan dapat membantu perbaikan kualitas lahan dan membantu perkembangan bakteri. Bakteri Rhizosfer yang diisolasi dari dalam tanah diskrining dan dikarakterisasi berdasarkan kemampuannya sebagai bakteri PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria). Bakteri PGPR mampu menjadi biostimulan, biofertilizer dan bioprotectan. Formula Pupuk Hayati yang dibuat dari bakteri ini akan diaplikasikan pada tanah marjinal dengan jenis ultisols yang diambil dari kawasan Cibinong Science Center dan diuji potensinya pada pertumbuhan tanaman cabai merah. Sebelum dijadikan menjadi kandindat formula pupuk hayati, bakteri yang telah diisolasi diskrining dan dikarakterisasi aktivitas pemacu pertumbuhan tanaman, antara lain pelarut fosfat, penghasil hormon IAA, penghasil enzim protease, siderofor, penghasil HCN, produksi ammonium, aktivitas enzim ACC Deaminase, katalase, dan selulase. Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan Januari 2017 – Mei 2017 di Laboratorium Mikrobiologi Pertanian. Perlakuan yang diberikan yaitu Formula 1, Formula 2, POH Beyonic StarTmik, pupuk anorganik, dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Formula 2 mampu menyediakan unsur hara P yang dapat diserap oleh tanaman. Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah populasi bakteri pelarut fosfat lebih tinggi dibanding formula lainnya. Berdasarkan parameter agronomi pada perlakuan penambahan kompos memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan perlakuan media tanah saja. Secara keseluruhan perlakuan kompos dan pemberian POH Beyonic StartMik mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman lebih baik dibanding perlakuan lainnya.