Efektivitas Fungisida Berbahan Aktif Asam Fosfit 400 g/l Terhadap Penyakit Lanas (Phytophthora nicotianae) Pada Pembibitan Tanaman Tembakau
Main Author: | Ma’arif, Syifa’ul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6246/1/Bagian%20Depan%20%281%29.pdf http://repository.ub.ac.id/6246/2/BAB%20I.pdf http://repository.ub.ac.id/6246/3/BAB%20II.pdf http://repository.ub.ac.id/6246/4/BAB%20III.pdf http://repository.ub.ac.id/6246/5/BAB%20IV.pdf http://repository.ub.ac.id/6246/6/BAB%20V.pdf http://repository.ub.ac.id/6246/7/Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.ub.ac.id/6246/ |
Daftar Isi:
- Tembakau merupakan komoditas perkebunan yang bernilai ekonomi tinggi. Pada usaha budidaya tembakau tidak lepas dari gangguan hama, penyakit dan gulma. Produksi tembakau sering gagal disebabkan serangan penyakit jamur, bakteri dan virus. Salah satu jamur patogen Phytophthora nicotianae yang menyebabkan penyakit lanas pada tembakau. Penyakit lanas merupakan penyakit mematikan yang menyerang tanaman tembakau mulai pembibitan hingga dewasa. Pengendalian dengan berbagai metode dapat dilakukan untuk mengendalikan penyakit lanas. Selain menggunakan varietas tahan, dan teknik PHT lain, sampai saat ini penggunan pestisida kimiawi merupakan cara yang tidak dapat di tinggalkan mengingat tingginya nilai ekonomi komoditas tembakau. Ada berbagai jenis fungisida yang digunakan untuk mengendalikan penyakit lanas. Fungisida yang biasa dipakai oleh petani kurang efektif dalam mengendalikan penyakit lanas, sehingga dibutuhkan fungisida alternatif yang dapat mengendalikan lanas. Asam fosfit yang merupakan turunan dari senyawa asam fosfat dapat menjadi fungisida alternatif untuk mengendalikan penyakit lanas. Asam fosfit adalah fungisida sistemik yang dapat memberikan kekebalan pada tanaman. Dibutuhkan suatu penelitian untuk menguji efektifitas fungisida berbahan aktif asam fosfit tersebut, serta menentukan dosis dan konsentrasi yang efektif dalam mengendalikan penyakit lanas. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Purworejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juli 2016 – November 2016. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok, dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Inokulasi patogen P. nicotianae dua hari sebelum aplikasi fungisida pertama. Aplikasi fungisida, pada aplikasi pertama 5 l/m2 dan aplikasi selanjutnya 500 l/ha. Interval aplikasi yaitu dilakukan 1 minggu sekali, banyaknya aplikasi yaitu 4 kali. Pengamatan dilakukan dengan menghitung jumlah tanaman yang terserang penyakit dan tinggi tanaman. Waktu pengamatan dilakukan setiap 5 hari setelah aplikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala penyakit yang ditimbulkan dapat terlihat yaitu diawali dengan adanya warna hijau kelabu kotor pada daun, tanamannya akan tampak seperti tersiram air panas. Fungisida berbahan aktif asam fosfit dapat menekan serangan P. nicotianae. Intensitas serangan penyakit lanas terendah terdapat pada perlakuan P4 (1,50 ml/l) dari minggu ketiga sampai keempat jika dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Intensitas penyakit pada perlakuan lainnya (P1,P2,P3,P5,P6) begitu besar yaitu lebih dari 50% pada minggu ketiga dan minggu keempat. Perbedaan dosis fungisida yang digunakan tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman tembakau. Tinggi tanaman terus ii bertambah tiap minggu tanpa ada perbedaan yang mencolok antara satu perlakuan dengan perlakuan yang lain. Tingkat efikasi tertinggi terdapat pada perlakuan P4 ( 1,50 ml/l) yaitu 67,1% diikuti oleh P3 ( 1,125 ml/l) sebesar 23%, P1 ( 0,375 ml/l) yaitu 14%, P2 ( 0,75 ml/l) sebesar 10,7%, dan P5 ( 1,50 ml/l) sebesar 10,3%. Hal tersebut menunjukkan bahwa perlakuan P4 dapat mengendalikan serangan penyakit lanas secara efektif.