Implementasi Program Pembangunan Masyarakat Tangguh Banjir Sebagai Upaya Pengurangan Risiko Bencana Banjir (Studi Pada Desa Tulungrejo Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro)

Main Author: Rif 'A, Dikhla
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6208/
Daftar Isi:
  • Kabupaten Bojonegoro merupakan daerah rawan bencana banjir karena sebagian besar wilayah dikelilingi oleh sungai Bengawan Solo dan memiliki tanah bertekstur sulit menyerap air. Paradigma Pengurangan Risiko Bencana merupakan sebuah pendekatan untuk mengidentifikasi, mengkaji, dan mengurangi risikorisiko bencana yang dilakukan bersama- sama oleh semua pihak dengan tujuan meningkatkan kemampuan dan mengurangi kerentanan melalui pemberdayaan masyarakat. Pada tahun 2013 PMI Kabupaten Bojonegoro telah ditunjuk sebagai pilot program kemitraan dengan Zurich Insurance Global dan IFRC untuk melaksanakan Program Pembangunan Masyarakat Tangguh Banjir, yang bertujuan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap banjir dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengurangi bencana banjir melalui metode mitigasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini adalah (1) Implementasi program pembangunan masyarakat tangguh banjir sebagai upaya pengurangan risiko bencana banjir di Desa Tulungrejo Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro yang dilihat dari 3 tahapan implementasi program antara lain yaitu, tahapan organisasi, tahapan interpretasi, tahapan aplikasi; (2) Faktor pendukung dan faktor penghambat implementasi program pembangunan masyarakat tangguh banjir sebagai upaya pengurangan risiko bencana banjir di Desa Tulungrejo Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro berdasarkan dari kondisi nyata dilapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program pembangunan masyarakat tangguh banjir yang dilakukan oleh PMI Kabupaten Bojonegoro telah dicapai ± 70% sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan program. Tahapan organisasi program telah menggabungan sumber daya pakar Zurich, IFRC dan PMI dalam menciptakan solusi inovatif dengan menggunakan metode mitigasi dengan melatih sumber daya berkualitas sebagai tenaga pelaksana di Desa Tulungrejo. Tahapan interpretasi program telah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang, namun dalam hal administratif petunjuk pelaksana belum adanya SOP tertulis. Tahapan aplikasi program menunjukkan adanya prioritas aksi pengurangan risiko bencana banjir dari hasil keputusan dan rekomendasi masyarakat Desa Tulungrejo sendiri. Faktor pendukung yaitu semua elemen pelaksana semangat dalam menjalankan program; adanya dukungan dari pemerintah; tersedianya SDM yang terlatih. Faktor penghambat program yaitu sulit merubah karakter masyarakat; perlu menyesuaikan waktu masyarakat; kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah.