Uji Toksisitas Akut (LC50 - 96jam) Logam Berat Kromium (Cr) Pada Salinitas Berbeda Terhadap Mortalitas Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) PL-25
Main Author: | Sahuri, Mohammad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6207/ |
Daftar Isi:
- Logam berat merupakan polutan yang berbahaya dalam perairan dan dapat membunuh biota perairan seperti ikan dan crustacea khususnya udang vannamei. Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan spesies yang dapat hidup pada kisaran salinitas yang lebar. Salinitas merupakan salah satu faktor yang menentukan pertumbuhan bagi biota perairan dan meningkatkan daya toksisitas logam berat kromium. Senyawa aktif yang memiliki daya bioaktif yang tinggi seperti logam berat (Cr), dapat diketahui berdasarkan nilai Lethal Concentration 50% (LC50) pada suatu hewan uji. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai toksisitas akut 50 (Lethal Concentration 50) logam berat kromium pada salinitas berbeda terhadap mortalitas udang vannamei. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen dengan mengadakan observasi di bawah kondisi buatan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 2 tahap uji yaitu uji pendahuluan dan uji sesungguhnya. Uji pendahuluan dilakukan untuk mengetahui ambang atas dan bawah yang akan digunakan pada uji sesungguhnya. Konsentrasi yang digunakan pada uji pendahuluan sesuai dengan skala logaritmik yaitu dengan konsentrasi 0,01 ppm; 0,1 ppm; 1 ppm; 10 ppm; 100 ppm dan 0 ppm (kontrol). Uji sesungguhnya menggunakan tiga konsentrasi logam berat kromium dan tiga salinitas dengan pengamatan dilakukan selama 96 jam (4 hari). Hasil uji mortalitas udang vannamei yang terpapar logam berat kromium (Cr) selama 96 jam pada salinitas 5 ppt dengan konsentrasi logam berat kromium 18 ppm sebesar 56,67%, konsentrasi 32 ppm sebesar 73,33% dan konsentrasi 56 ppm sebesar 90%. Salinitas 15 ppt dengan konsentrasi 18 ppm sebesar 36,67%, konsentrasi 32 ppm sebesar 56,67% dan konsentrasi 56 ppm sebesar 73,33%. Saliitas 25 ppt pada konsentrasi logam berat kromium 18 ppm sebesar 33,33%, konsentrasi 32 ppm sebesar 43,33% dan pada konsentrasi 56 ppm sebesar 66,67%. Hasil pengukuran kualitas air dan nilai toksisitas akut (LC50 - 96 jam) selama penelitian pada salinitas 5 ppt sebagai berikut: derajat keasaman (pH) sebesar 8,3 – 8,7, oksigen terlarut (DO) sebesar 5,80 – 6,46 mg/l, suhu sebesar 28,60C – 30,30C dan LC50 - 96 jam sebesar 15,59 ppm. Salinitas 15 ppt, derajat keasaman (pH) sebesar 8,0 - 8,6, oksigen terlarut (DO) sebesar 5,80 – 6,50 mg/l, suhu sebesar 28,50C – 30,20C dan LC50 - 96 jam sebesar 23,67 ppm. Salinitas 25 ppt derajat keasaman (pH) sebesar 7,8 - 8,5, oksigen terlarut (DO) sebesar 5,79 – 6,50 mg/l, suhu sebesar 28,50C – 30,70C dan LC50 - 96 jam sebesar 25,31 ppm. Hasil uji statistik ANOVA dengan α = 5% menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata antar perlakuan untuk perbedaaan salinitas (Faktor A) dan tingkat konsentrasi logam kromium (Faktor B). Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu nilai LC50-96 jam logam berat kromium terhadap mortalitas udang vannamei pada salinitas 5 ppt sebesar 15,59 ppm, pada salinitas 15 ppt sebesar 23,67 ppm serta pada salinitas 25 ppt sebesar 25,31 ppm termasuk bahan pencemar dengan toksik sedang. Perbedaan tingkat konsentrasi dan perbedaan salinitas, berpengaruh terhadap tingkat mortalitas. Kisaran kualitas air (suhu, pH dan oksigen terlarut) yang diperoleh dalam penelitian tergolong dalam kisaran yang normal untuk kelangsungan hidup udang vannamei.