Analisis Value Chain ( Rantai Nilai) Usahatani Bawang Merah (Allium Cepa L) (Studi Kasus Di Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri)

Main Author: Nurmalasari, Rizki
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6193/
Daftar Isi:
  • Bawang merah merupakan komoditas yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Bawang merah memiliki harga yang berfluktuatif karena hal ini disebabkan oleh produktifitas yang tidak menentu yang dipengaruhi oleh musim sehingga mengakibatkan petani mengalami penurunan produksi. Komoditas bawang merah merupakan produk pertanian yang membutuhkan penanganan intensif dan bawang merah merupakan komoditas yang mudah rusak. Permasalahan yang terjadi karena salah satu pedagang besar mendapatkan izin utuk impor bawang merah, bawang merah impor masuk ke pasar, maka harga yang ada disekitar wilayah Kecamatan Plemahan menurun, menyebabkan sebagian petani ingin melakukan aksi demo. Ketika harga yang ada di pasar menurun maka, pedagang besar tersebut lalu membeli nya dan kemudian dijual kembali langsung ke Jakarta, yang pada saat itu harga di Jakarta masih tinggi, mencapai harga Rp.40.000 sampai 48.000/Kg sedangkan di tingkat produsen harga masih di Rp. 18.000 – Rp. 21.000/Kg. Tujuan dari pedagang besar tersebut mendatangkan impor bawang merah untuk merusak harga yang ada di pasar, sehingga pedagang besar tersebut dapat menguasainya dan dijual kembali ke daerah yang masih memiliki harga tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis usahatani bawang merah dan menganalisis value chain (rantai nilai) usahatani bawang merah (allium cepa l), sehingga diharapkan pendapatan usahatani bawang merah bisa meningkat serta nilai marjin keuntungan yang tinggi didapatkan oleh produsen. Sistem tata kelola dalam rantai nilai yang efisien dan efektif mampu memberikan arus barang dan jasa dipasar berjalan dengan lancar. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Plemahan dengan sampel 91 responden yang dimulai dari bulan April-Juni 2017. Metode analisis pada penelitian ini menggunakan, analisis usahatani dan Value Chain Analysis dengan 2 fokusan menggunakan metode Entry of Point Value Chains dan Mapping of Value Chain. Hasil dari penelitian ini pendapatan yang diperoleh petani bawang merah menguntungakan. Hasil penerimaan yang didapatkan petani ialah sebesar Rp. 165.531.252/Ha dengan produksi rata-rata 8,612/Kg/Ha dan harga rata-rata Rp. 19.221/Kg. Pendapatan bersih yang diperoleh petani bawang merah ialah sebesar Rp. 49.804.070/Ha.Pendapatan bersih yang diperoleh petani bawang merah ialah sebesar Rp. 45.313.259/Ha. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan usahatani bawang merah di Kecamatan Plemahan menguntungkan. Analisis rantai nilai yang ada pada Kecamatan Plemahan terdiri dari 4 lembaga pemasaran yang melakukan berbagai fungsi dalam pemasaran yakni petani, pedagang besar, pedagang besar pengirim antar daerah, dan pedagang pengecer. Nilai keuntungan lembaga pemasaran tertinggi terdapat pada padagang pengecer sedangkan nilai keuntungan tertinggi dimiliki oleh petani, dan memiliki empat saluran lembaga pemasaran.