Uji Potensi Pemanfaatan Sekam Padi Sebagai Karbon Teraktivasi Dalam Penurunan Bahan Organik Limbah Susu
Main Author: | Mahfiroh, Riski Primadevi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6192/ |
Daftar Isi:
- Industri susu mengandung bahan organik yang tinggi dan apabila dikeluarkan tanpa diolah terlebih dahulu dapat berbahaya bagi lingkungan. Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah pemanfaatan karbon aktif. Karbon aktif dapat dibuat dari berbagai bahan baku yang mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin misalnya sekam padi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi dari karbon aktif sekam padi dalam menurunkan bahan organik dan untuk mengetahui berat dan waktu aplikasi terbaik yang dapat menurunkan bahan organik. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lingkungan Bioteknologi Perairan Universitas Brawijaya Malang dan Laboratorium Sentral Ilmu Hayati (LSIH)Universitas Brawijaya Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Faktor A adalah waktu aplikasi (2, 4, 6, 8, 10 dan 12 jam)dan Faktor B adalah berat ( 0,5 gram, 1 gram dan 1,5 gram ). Penelitian ini dilakukan dengan 2 kali ulangan. Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu penelitian pendahuluan (uji karakteristik awal limbah susu, pembuatan karbon teraktivasi dari sekam padi dan uji kualitas sekam padi) dan penelitian utama (pengaplikasian karbon teraktivasi pada limbah susu dan pengukuran kualitas air pada limbah susu). Uji lanjutan menggunakan uji BNJ. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pengujian karakteristik sekam padi didapatkan hasil kadar air 10,35%, kadar zat mudah menguap 17,15%, kadar abu 31,68% dan kadar karbon terikat 40,82%. Hasil aplikasi karbon teraktivasi pada limbah susu menunjukkan bahwa perlakuan waktu perendaman 8 jam dengan berat karbon aktif 1,5 gr mampu menurunkan nilai BOD paling baik dari 380,65 mg/L menjadi 62,48 mg/L dengan presentase penurunan sebesar 83,59 %. Nilai BOD setelah penambahan karbon teraktivasi belum memenuhi kadar BOD yang dapat menunjang kegiatatan budidaya air tawar dimana BOD maksimal 10 mg/L yang membutuhkan presentase penurunan BOD sebesar 97,37%. Jika dibandingan dengan Uji BNJ maka perlakuan paling efisien yaitu menggunakan 1 gram karbon pada waktu aplikasi 8 jam.Aplikasi karbon teraktivasi dari sekam padi pada limbah susu menghasilkan nilai BOD yang berfluktuatif. Dapat diduga bahwa waktu perendaman 8 jam merupakan waktu optimum untuk menjerap bahan organik pada limbah susu. Pengukuran parameter pendukung kualitas air yaitu suhu berkisar 26,4 – 27,45 oC dan pH berkisar antara 7,05 – 7,62 dimana kisaran pH dan suhu tersebut masih baik dalam mendukung kehidupan biota perairan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karbon teraktivasi berpotensi menurunkan bahan organik limbah susu meskipun daya jerapnya belum memenuhi standar. Saran yang dapat diambil pada penelitian ini yaitu perlu adanya penambahan perlakuan berat sehingga dapat diketahui berat yang paling efektif untuk menurunkan BOD sampai nilai yang telah disyaratkan. Selain itu dapat dilakukan penelitian lebih lanjut pada penggunaan karbon teraktivasi dari sekam padi untuk menurunkan jenis bahan pencemar lainnya.Sebaiknya ketika karbon teraktivasi mengalami kejenuhan harus segera diambil.Selain itu proses adsorbsi sebaiknya dikondisikan pada suhu yang rendah