Pendugaan Produktivitas Primer Perairan Tambak Bandeng Menggunakan Metode Klorofil- a Di UPT Budidaya Air Laut Dan Air Payau Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur
Main Author: | Purwadhi, Atika Permatasari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6187/ |
Daftar Isi:
- Wilayah pesisir merupakan wilayah yang penting untuk ditinjau salah satunya yaitu pemanfaatan sumberdaya wilayah pesisir dengan memperhatikan kondisi ekosistem yang tetap stabil. Peluang pemanfaatan wilayah pesisir dalam bidang perikanan yaitu berupa kegiatan penangkapan ataupun usaha budidaya ikan khususnya kegiatan budidaya tambak. Tambak yang berada di wilayah pesisir ini perlu dilakukan pemantauan ekosistem baik secara biotik maupun abiotik, karena adanya masukan pencemaran dari aktivitas manusia (industri, pelabuhan dan kegiatan rumah tangga) akan mengganggu kehidupan ekosistem di dalam perairan tambak seperti terjadinya perubahan kualitas air yang secara tidak langsung akan mempengaruhi produktivitas primer perairan tambak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai produktivitas primer perairan tambak bandeng dengan menggunakan metode klorofil-a. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu kegiatan pengumpulan, analisis dan interpretasi data yang bertujuan untuk membuat deskripsi keadaan yang terjadi. Penelitian ini dilakukan di tambak bandeng UPT Budidaya Air Laut dan Air Payau Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur dan penelitian kualitas air dilakukan di Laboratorium Lingkungan dan Bioteknologi Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Maret sampai April 2017 yang bertujuan untuk mengetahui kondisi kualitas air, jenis fitoplankton dan nilai produktivitas primer perairan tambak bandeng dengan menggunakan metode klorofil-a di UPT Budidaya Air Laut dan Air Payau Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo, Jawa Timur serta hubungan kualitas air dengan produktivitas primer perairan. Hasil kualitas air pada 2 stasiun selama 3 minggu didapatkan antara lain: suhu berkisar 28,5 34 oC, kecerahan berkisar 31,25 45,9 cm, pH berkisar 8, salinitas 14 -27 ppt, DO berkisar 5,55 8,68 mg/l, nitrat berkisar 3,8 11,9 ppm dan ortofosfat berkisar 0,1 1 ppm. Jenis fitoplankton yang ditemukan pada perairan ekosistem tambak yaitu 4 filum meliputi Chlorophyta, Chrysophyta, Cyanophyta dan Dinophyta. Dan nilai produktivitas primer perairan ekosistem tambak dengan menggunakan metode klorofil-a yaitu berkisar 113,9 677,9 mg C/m3/hari. Kondisi kualitas air pada perairan tambak bandeng termasuk kurang baik untuk budidaya dengan tingkat kesuburan yang tinggi atau eutrofik. Jenis fitoplankton yang didapatkan mengindikasikan perairan tambak sesuai dengan jenis makanan yang disukai oleh ikan bandeng. Hasil produktivitas primer menunjukkan bahwa stasiun 1 dan stasiun 2 termasuk perairan mesotrofik (sedang) sampai dengan eutrofik (tinggi). Sedangkan hubungan kualitas air dengan produktivitas primer perairan menunjukkan bahwa parameter suhu, kecerahan, nitrat dan orthofosfat berhubungan sangat kuat terhadap produktivitas primer perairan sebesar 92,4%. Saran yang dapat diberikan yaitu perlu dilakukannya pengukuran alkalinitas karena pH air tambak bersifat basa. Selain itu perlu adanya kontrol dari pihak pengelola agar kondisi perairan tambak tetap terjaga sehingga masukan nutrient ke perairan tambak tidak berlebihan dan dapat mendukung pertumbuhan budidaya ikan bandeng.