Pengembangan Kapasitas Gabungan Kelompoktani (Studi Pada Gapoktan Mekar Jaya Desa Bendo Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro)

Main Author: Melinda, Ari
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6129/
Daftar Isi:
  • Gapoktan merupakan sebuah lembaga yang diciptakan sebagai lembaga gerbang (gateway institution) yang menjadi penghubung petani satu desa dengan lembaga-lembaga lain di luarnya. Terbentuknya gapoktan tersebut tidak lain memiliki tujuan dan sasaran yaitu memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha mulai dari sektor hulu sampai hilir secara komersial dan berorientasi pada pasar. Pada tahap pengembangannya, diharapkan dengan adanya penggabungan kelompok petani dalam gapoktan akan menjadikan kelembagaan petani yang kuat dan mandiri serta berdaya saing. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan dan menganalisis mengenai pengembangan kapasitas gapoktan dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengembangan kapasitas gabungan kelompoktani. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dibatasi oleh dua fokus yaitu: (1) Pengembangan kapasitas gabungan kelompoktani MEKAR JAYA; (2) Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam melaksanakan pengembangan kapasitas gabungan kelompoktani MEKAR JAYA. Analisis data yang digunakan adalah analisis data interaktif Miles and Huberman dengan tahapan –tahapan yaitu Kondensasi data, Penyajian data, serta menggambarkan dan memverifikasi Kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan kapasitas yang dilakukan gapoktan MEKAR JAYA yang dilihat dari aspek pengembangan sumberdaya manusia yang meliputi pelatihan atau pembinaan, sistem insentif, kondisi kerja, rekruitmen dan aspek penguatan organisasi yang meliputi pemanfaatan personil, kepemimpinan, budaya organisasi, komunikasi, struktur manajerial serta faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan pengembangan kapasitas masih ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaannya seperti kurangnya pembekalan materi terkait kemitraan oleh penyuluh, belum adanya kebijakan pemberian sistem insentif yang jelas, partisipasi anggota yang masih rendah, dan kemitraan yang belum berjalan optimal. Rekomendasi yang diberikan dari hasil penelitian ini adalah penambahan dan perbaikan materi penyuluhan terkait kemitraan dengan pelaku usaha oleh penyuluh lapangan, perlu adanya tinjauan ulang terhadap kebijakan khususnya terkait sistem insentif bagi pengurus gapoktan, Perlunya proses sosialisasi yang intensif dan efektif tentang pentingnya partisipasi petani dalam meningkatkan kemampuan dan mengembangkan kapasitasnya, serta perlu adanya perhatian yang lebih dari pemerintah terkait kemitraan yang dilakukan gapoktan seperti membantu dan memfasilitasi kerjasama antara petani dengan pelaku usaha.