Dampak Wisata Mangrove Center Tuban (MCT) Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Lokal Di Desa Jenu Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban, Jawa Timur

Main Author: Megawati, Dwi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6105/
Daftar Isi:
  • Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi yang tumbuh di pantai tropis berada dikawasan lembab dan berlumpur yang hidupnya dipengaruhi oleh pasang surut air laut, fungsi dari keberadaan hutan mangrove yaitu ekologis, fisik dan ekonomis. Dengan adanya penanaman mangrove di daerah pesisir dapat mencegah terjadinya abrasi dan pengembangan mangrove dapat menjadi objek wisata dengan diresmikannya Mangrove Center Tuban di Desa Jenu Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban diharapkan membawa perubahan bagi masyarakat sekitar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peneyerapan pekerjaan akibat adanya kegiatan Mangrove Center Tuban dan pendapatan masyarakat sekitar lokasi dari adanya Mangrove Center Tuban dan sebelum adanya Mangrove Center Tuban dengan analisis present value, Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan pertimbangan tertentu dan sengaja. Penentuan sampel ini berdasarkan analisis teknik korelasi yaitu jumlah sampel yang diambil minimal 30 orang, pengambilan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara dengan bantuan kuesioner, jenis penelitian survai, dengan pendekatan kualitatif yang dikombinasikan dengan pendekatan kuantitatif. Hasil dari pembahasan seluruh responden menerima dan memberi dukungan kepada pengelola Mangrove Center Tuban serta masyarakat lokasi ikut berperan dalam penanaman karena kawasan pesisir yang dulunya terkena abrasi, bayaknya tenaga kerja yang terserap akibat kegiatan Mangrove Center Tuban, keberadaan mangrove sendiri sangat berdampak positif baik secara langsung maupun secara tidak langsung, selisih pendapatan rata-rata masyarakat berada pada posisi surplus (positif) maka bisa diasumsikan jika keberadaan mangrove center memberi dampak terhadap peningkatan perekonomian. Analisa yang dilakukan dapat dilihat bahwa sebagian besar masyarakat sekitar kawasan MCT memiliki selisih pendapatan dengan rata-rata mencapai Rp. 1.527.500,00 (atau Rp. 1.155.054,00 setelah dianalisa dengan present value). Meski angka mengalami penyusutan akibat konversi nilai mata uang, namun terjadi peningkatan sebesar 76% pendapatan keseluruhan dapat dikatakan positif secara keseluruhan.