Uji Toksisitas Karbosulfan Terhadap Morfologi Dan Fisiologi Embrio Ikan Zebra (Brachydanio Rerio)

Main Author: Laela, Zahroul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6102/
Daftar Isi:
  • Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Salah satu penyebab pencemaran adalah penggunaan pestisida pada lahan pertanian yang terus menerus. Karbosulfan merupakan kelompok insektisida yang banyak digunakan di bidang pertanian oleh masyarakat pedesaan untuk membasmi hama seperti ulat, wereng putih/coklat serta kutu pada tanaman padi, kedelai, cabai dan bawang merah. Pestisida sebagai sarana untuk meningkatkan hasil produksi yang memiliki sifat racun. Sifat racun tersebut dimaksudkan untuk mematikan jenis hama tertentu, namun pada hakikatnya sifat racun tersebut untuk semua makhluk hidup. Hal ini dikarenakan hampir semua pestisida tidak bersifat selektif dan memiliki spektrum yang luas sebagai racun, sehingga dapat berpotensi sebagai sumber pencemar bagi sumberdaya dan lingkungan perairan. Salah satu cara untuk mengetahui tingkat toksisitas bahan kimia adalah dengan melakukan uji toksisitas pada embrio Ikan Zebra (Brachydanio rerio). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2017 di Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Reproduksi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai LC50-96h karbosulfan terhadap embrio Ikan Zebra (Brachydanio rerio), serta mengetahui perubahan perkembangan pada embrio yang dilihat dari heart rate (detak jantung), daya tetas telur dan malformasi embrio. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang meliputi tahapan pemeliharaan dan pemijahan ikan, pembuatan larutan berkonsentrasi, uji toksisitas, analisis probit, analisis keragaman (ANOVA) pada pengamatan daya tetas telur, detak jantung, malformasi embrio Ikan Zebra (Brachydanio rerio) serta analisis kualitas air. Hasil uji toksisitas pada penelitian ini menunjukkan bahwa nilai LC50-96h adalah sebesar 315,4914 μg/l. Perlakuan konsentrasi yang berbeda dan lama paparan mempengaruhi tingkat mortalitas, daya tetad telur, detak jantung dan malformasi. Mortalitas embrio ≥50% terjadi pada konsentrasi tertinggi yaitu 810 μg/l. Semakin tinggi konsentrasi paparan semakin tinggi pula tingkat mortalitas embrio. Selain itu, paparan karbosulfan juga berpengaruh terhadap daya tetas, detak jantung dan perkembangan embrio. Semakin tinggi konsentrasi karbosulfan daya tetas telur semakin rendah atau waktu menetas embrio lebih lama, seperti yang terjadi pada konsentrasi tertinggi dalam penelitian ini bahwa pada waktu 96 hpf masih ada embrio yang baru menetas, sehingga dapat diketahui bahwa inesektisida ini mampu menghambat daya tetas telur Ikan Zebra (Brachydanio rerio). Hasil analisis detak jantung embrio Ikan Zebra (Brachydanio rerio) menunjukkan bahwa detak jantung akan meningkat seiring dengan bertambahnya perkembangan embrio, namun akan menurun seiring dengan meningkatnya konsentrasi paparan karbosulfan. Hasil analisis malformasi adalah pada seluruh tingkatan konsentrasi perlakuan terjadi malformasi embrio. Malformasi terbesar (≥ 50%) teridentifikasi pada sumbu tubuh (skoliosis dan kifosis), notochord dan ekor, sedangkan bentuk malformasi lainnya (≤ 50%) teridentifikasi pada jantung dan kantung kuning telur. Berdasarkan penelitian ini hasil analisis kualitas air menunjukkan bahwa nilai pH dan DO mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya konsentrasi karbosulfan. Penurunan niali pH masih berada dalam kisaran yang normal dan masih mendukung untuk kehidupan embrio, sedangkan penurunan kadar oksigen terlarut pada media tersebut dapat mempengaruhi daya tetas dan kehidupan embrio karena berada dibawah batas optimal minimal. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keberadaan karbosulfan pada media hidup embrio Ikan Zebra (Brachydanio rerio) dapat mempengaruhi kehidupannya, seperti tingkat kelulus hidupan, daya tetas, tingkat detak jantung dan perkembangan baik morfologi maupun fisiologinya. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam penggunaan dan penanganan insektisida agar kadar residu insektisida tidak mengganggu keseimbangan ekosistem lingkungan dan ekosistem perairan, mengingat besarnya dampak yang ditimbulkan seperti dampak terhadap perkembangan embrio Ikan Zebra (Brachydanio rerio).