Pelaksanaan Program Karangkitri Sebagai Upaya Penganekaragaman Pangan Keluarga (Studi Di Desa Banjarsari Kulon Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun)
Main Author: | Nisa', Alisa Mayang Sari Fatkhun |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6094/ |
Daftar Isi:
- Pelaksanaan pembangunan di daerah dilakukan melalui berbagaimacam produk kebijakan dan program, salah satunya adalah Program Pengembangan Karangkitri yang bertujuan untuk meningkatkan keanekaragaman pangan keluarga dengan memanfaatkan pekarangan rumah. Warga di lokasi penelitian kurang akan kesadaran dalam pemanfaatan pekarangan. Salah satu wilayah di Kabupaten Madiun yang mengikuti pengembangan Program Karangkitri adalah Kecamatan Dagangan pada Desa Banjarsari Kulon. Penelian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan dua fokus penelitian, yaitu pelaksanaan dan faktor pendukung serta penghambat dalam pelaksanaan Program Karangkitri sebagai upaya penganekaragaman pangan keluarga. Sumber data yakni informan (PPL BKP Kecamatan, Staf BKP Kabupaten, Pengurus Karangkitri, dan anggota Karangkitri), peristiwa berupa pemberdayaan dan kegiatan penganekaragaman pangan melalui Karangkitri, dan dokumen terkait seperti materi sosialisasi Karangkitri. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data kualitatif menggunakan pendekatan deskriptif oleh Miles, Huberman dan Saldana. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Program, Teori Pemberdayaan, dan Teori Ketahanan Pangan Lokal. Pelaksanaan program karangkitri sebagai upaya penganekaragaman pangan keluarga dikaji melalui aspek pelaksanaan program (memberi edukasi mengenai sumber pangan lokal, pemanfaatan lahan, penyediaan sumber pangan murah, serta pemanfaatan hasil). Kegiatan dalam pengembangan Karangkitri diawali dengan kegiatan Workshop, Pemberian abntuan hibah, dan Pemanfaatan Hibah. Faktor pendukung pelaksanaan program (masyarakat yang kooperatif, kewenangan, dan investasi sumber daya yang besar) serta faktor penghambat pelaksanaan program (ketakutan tidak terpenuhinya janji, ketidaknyamanan dengan peran baru, dan kurangnya pemahaman) dari pelaksanaan program karangkitri sebagai upaya penganekaragaman pangan keluarga. Hasil dari pelaksanaan program karangkitri ini berupa KBD (Kebun Bibit Desa) yang menjadi rumah bibit untuk memenuhi kebutuhan bibit di pekarangan warga desa. Saran yang direkomendasikan adalah perlunya inovasi dalam pelaksanaan program untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pembagian peran dan fungsi yang jelas antar aktor, dan perlu adanya monitoring berkala serta rencana keberlanjutan program tiap desa.