Analisis Cadangan Pangan (Studi Kasus di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang)
Main Author: | Dillah, Zainudin Ubay |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6092/ |
Daftar Isi:
- Masalah pangan adalah keadaan kelebihan pangan, kekurangan pangan, ketidak mampuan dalam memenuhi kebutuhan pangan dan atau keadaan darurat, seperti saat terjadinya peristiwa yang di luar kemampuan manusia untuk mencegah atau menghindari meskipun hal ini dapat diperkirakan. Ketersediaan dan cadangan pangan sudah harus terukur kuantitasnya dan diketahui secara pasti sehingga memudahkan untuk melakukan perencanaan dan pelaksanaan program penanggulangan masalah pangan (Rachman, et al, 2003). Selain itu beberapa hasil kajian menunjukkan persediaan pangan yang cukup secara nasional terbukti tidak menjamin perwujudan ketahanan pangan dalam tingkat wilayah (regional), rumah tangga atau individu. Martianto dan Ariani (2004) menunjukkan bahwa jumlah proporsi rumah tangga yang deficit energi di setiap provinsi makin tinggi. Ketersediaan pangan yang memadai mengandung arti bahwa secara rata-rata, pangan tersedia dalam jumlah yang mampu memenuhi kebutuhan konsumsi. Cadangan panganyang ada di rumah tangga baik individu maupun kolektif di nilai penting karena terkait langsung dengan masalah kerawanaan pangan masyarakat dan rumah tangga, sementara cadangan pangan yanga berada di pedagagng dan koperasi lebih bersifat sebagai komoditas atau barang dagang sehingga mobilitas tinggi. fungsi cadangan pangan yang di kuasai oleh rumah tangga baik secara individu maupun secara kolektif adalah (1) mengantisipasi terjadinya kekurangan bahan pangan pada musim paceklik dan (2) mengantisipasi ancaman gagal panen akibat bencana alam seperti serangan hama dan penyakit, anomali iklim, dan banjir (Rachman,2005) Desa Ngadas berada di Kecamatan Poncokusumo yang memiliki jumlah penduduk sebesar 1.745 jiwa dengan komposisi 896 jiwa penduduk laki-laki dan 849 jiwa penduduk perempuan (BPS, 2013). Kapadatan penduduk yang dimiliki Kabupaten Malang tiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2010, dari data Susenas jumlah rumah tangga di Kabupaten Malang adalah 674.020 dengan jumlah penduduk 2.447.051 jiwa. Rata-rata banyaknya penduduk per rumah tangga adalah 3,63 orang, dengan luas wilayah Kabupaten Malang sekitar 2.977,05 kilometer persegi, maka tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Malang sebesar 822 jiwa per kilometer persegi.Melihat masalah yang ada diatas adalahsangat perlu untuk melihat pola makan masyarakat yang kemudian digunakan sebagai tolak ukur standar ketersediaan pangan yang baik. Di tengah kondisi kekeringan yang melanda yang sedikit banyak akan berpengaruh pada kondisi pangan makro, ketersediaan pangan yang baik dibutuhkan untuk menunjang ketahanan pangan masyarakat agar lebih kokoh khususnya di Desa Ngadas. Oleh karena itu penelitian tentang analisis cadangan pangan di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo penting untuk dilakukan penelitian untuk mengetahuibagaimana pola makan masyarakat, bagaimana cadangan pangan pokok masyarakat, pola akses pangan dan dampak pola akses pangan terhadap ii perubahan social masyarakat di Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Metode penentuan lokasi dilakukan secara purposive di Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Desa Ngadas adalah desa yang mayoritas penduduknya bekerja di bidang pertanian. Desa Ngadas memiliki jarak akses kepasar pangan yang cukup jauh dan juga perekonomian yang tergolong masih sangat rendah. Pola makan masyarakat juga masih belum dapat diketahui untuk dapat mengukur ketersediaandancadangan pangan yang di perlukan selama setiap hari dan bulan. Ketersediaan pangan dalam suatu wilayah perlu diketahui terlebih dahulu untuk kemudian digunakan menentukan ukuran cadangan pangan. Cadangan pangan yang baik dapat menciptakan ketahanan pangan di daerah tersebut. Pola makan masyarakat di Desa Ngadas masih belum diketahui secara jelas, juga berapa besaran dan ukuran dari tiap bahan pangan yang dibutuhkan dalam ukuran waktu tertentu. Penetapan sample dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu sample dipilih berdasarkan rekomendasi dari kepala Desa Ngadas dengan pertimbangan bahwa sample tersebut mewakili penelitian. Berdasarkan pekerjaan yang ada dalam BPS Poncokusumo Tahun 2013 yaitu jenis pekerjaan terbagi dalam 8 kelompok antara lain petani, buruh tani, bangunan, peternakan, pedagang, PNS, jasa dan lainya. Desa Ngadas mempunyai dua dusun yaitu, Dusun Ngadas dan Dusun Karang Ijo. Jumlah KK di Desa Ngadas adalah 489 KK dengan jumlah penduduk 1897 jiwa. Jumlah tersebut terdiridari 962 laki-laki dan 935 perempuan. Dari 41 sample KK yang dipilih untuk Dusun Jarak Ijo terdapat 10 sample dan Dusun Ngadas 31 sample. Untuk nama-nama sample terlampir pada lampiran 2.Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data merupakan salah satu bagian terpenting dari sebuah penelitian karena bagian ini semua hasil pengumpulan data akan di olah. Hasil tersebut mencerminkan fakta yang ada di lapang ,pada penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif yaitu, untuk mengambarkan persentase dan rata-rata cadangan pangan di Desa Ngadas. Analsisi data tersebut meliputi pola makan, besarnya cadangan pokok, pola akses pangan dan dampak akses pangan masyarakat di Desa Ngadas Pada kondisi normal diketahui bahwa pola pangan yang paling dominan adalah pola pangan nomor 12 dan 15 yaitu terdiri dari beras, sayur, ikan asin, tahu, tempe, telur dan ayam. Akan tetapi pada waktu hari raya Masyarakat Ngadas cenderung mengurangi konsumsi protein akan tetapi menambah konsumsi lemak. Untuk konsumsi protein terdiri dari ikan asin, tahu, tempe, telur dan ayam sedangkan untuk lemak terdiri dari daging sapi dan babi. Sedangkan untuk konsumsi beras mengalami peningkatan. Pada waktu normal dan panen raya rata-rata pola makan masyarakat didominasi oleh karbohidrat, protein dan vitamin. Masyarakat Desa Ngadas yang termasuk kategori kaya memiliki jumlah pola makan yang lebih beragam yaitu sebesar 64.52 % dari hasil penelitian. Selain itu diketahui masyarakat Desa Ngadas kategori cukup dan miskin memliki pola makan yang tidak jauh berbeda yaitu masing-masing sebesar 16,13% dan 19,35%. Masyarakat di Desa Ngadas yang termasuk kategori cukup memiliki cadangan pangan sebesar 0.83 kg per orang atau 3.5kg per KK. Pada masyarakat kategori kaya memiliki cadangan pangan sebesar 0.73kg per orang atau 4.2kg per iii KK. Sedangkan masyarakat kategori miskin memiliki cadangan pangan sebesar 0.9kg per orang atau 4.7kg per KK. Jadi dapat di simpulkan bahwa masyarakat kategori miskin memiliki cadangan pangan paling tinggi, sedangkan masyarakat kategori kaya memiliki tinggkat cadangan pangan rendah. Akses pangan di Desa Ngadas terdiri dari toko, melija, pasar tumpang dan lahan sendiri. Sedangkan untuk pola akses pangan yang terbentuk dari hasil penelitian didapatkan dengan menelusuri asal pangan yang didapat masyarakat. Untuk mendapatkannya karbohidrat masyarakat mendapatkannya di toko, melija dan pasar tumpang. Untuk protein dan vitamin masyarakat mendapatkannya di melija dan pasar tumpang. Dan untuk lemak masyarakat mendapatkannya di pasar tumpang. Jarak masyarakat dalam mendapatkan pangan jauh maka masyarakat membeli pangan di toko dan melija akan tetapi pada kondisi tertentu membeli di pasar. Untuk bahan pangan seperti beras, kebanyakan masyarakat membeli dalam jumlah besar untuk digunakan dalam waktu 1 bulan. Akses pangan yang jauh membuat masyarakat di Desa Ngadas memiliki keterbatasan pemilihan akses pangan. Untuk mendapatkan beras dan mie petani membeli di toko, melija dan pasar tumpang. Untuk mendapatkan sayur, singkong, kubis dan kentang masyarakat mendapatkan di lahan sendiri. Untuk ikan asin, pindang dan bayam masyarakat mendapatkannya di melija. Tahu, tempe, ayam, lele, mujair dan sawi masyarakat mendapatkannya di melija dan pasar tumpang. Untuk daging sapi dan ikan tongkol masyarakat mendapatkannya di pasar tumpang. Ikan asin, bayam dan ikan pindang mendapatkannya di melija.