Kajian Laju Infiltrasi Akibat Pengolahan Tanah Di Lahan Tertimbun Material Vulkanik Dari Letusan Gunung Kelud Oleh Indra Pradana Simanjuntak

Main Author: Simanjuntak, Indra Pradana
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6083/
Daftar Isi:
  • Letusan Gunung Kelud pada tahun 2014 mengeluarkan material vulkanik dimana material vulkanik ini sangat berdampak pada sektor pertanian. Material vulkanik yang jatuh pada permukaan lahan akan menyebabkan perubahan sifat fisika, kimia dan biologi tanah yang dapat menimbulkan permasalah baru bagi tanaman budidaya. Perubahan sifat fisika tanah yang terjadi pada lahan dapat berupa perubahan tekstur, struktur, berat isi dan porositas tanah yang berakibat pada terjadinya perubahan laju infiltrasi tanah. Material vulkanik memiliki sifat fisik yang khas yaitu apabila jatuh kepermukaan tanah dan bercampur dengan air akan menyebabkan tanah tersebut cepat mengeras dan membentuk lapisan keras yang sulit ditembus oleh air baik dari atas ataupun dari bawah permukaan sehingga dapat mempengaruhi laju infiltrasi. Petani di sekitar daerah Gunung Kelud telah melakukan upaya terkait dengan keberadaan tumpukan material vulkanik di lahan mereka, salah satu caranya adalah dengan pengolahan tanah secara mekanik untuk menghancurkan lapisan material vulkanik yang mengeras. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengolahan material vulkanik yang dilakukan oleh petani terhadap sifat fisik tanah dan laju infiltrasi. Penelitian dilaksanakan di Dusun Kutut dan Desa Sumberagung pada bulan juni 2016 sampai dengan agustus 2017. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menentukan 8 plot pengamatan, dimana 4 plot berada di Desa Kutut dan 4 plot di Desa Sumberagung dengan masing-masing desa terdiri dari 2 plot diolah, 2 plot tidak diolah. Pada masing-masing plot diambil dua ulangan sampel tanah untuk analisis laboratorium dan dilakukan pengukuran infiltrasi menggunakan double ring infiltrometer sebanyak dua kali. Hasil analisis laboratorium dan hasil pengukuran infiltrasi kemudian di uji statistik menggunakan uji-t dan korelasi serta regresi. Hasil penelititan ini menunjukkan bahwa pengolahan tanah yang dilakukan dapat meningkatkan laju infiltrasi. Nilai rata-rata laju infiltrasi pada lahan diolah lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata laju infiltrasi pada lahan yang tidak diolah dimana nilai rata-rata laju infiltrasi pada lahan diolah sebesar 18.75 cm.jam-1 dan nilai rata-rata laju infiltrasi pada lahan tidak diolah sebesar 14.25cm.jam-1. Pengolahan tanah hanya mempengaruhi sifat fisik pori meso, ini dibuktikan dengan nilai uji-t yaitu sebesar 0.039. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa sifat fisik tanah yang berhubungan dengan laju infiltrasi yaitu: pori total, fraksi debu, dan fraksi pasir. Pori total dan fraksi debu menunjukkan korelasi positif terhadap laju infiltrasi, sedangkan fraksi pasir menunjukkan korelasi negatif. Hal ini mungkin disebabkan karena tanah vulkanik memiliki sifat yang khas yaitu adanya lapisan penghambat baik itu di permukaan ataupun di dalam tanah berupa lapisan keras yang sulit ditembus oleh air dan lapisan ini terbentuk dari pengerasan material vulkanik yang bercampur dengan air.