Analisis Literasi Keuangan Dan Persepsi Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Terhadap Kualitas Kredit
Main Author: | Raharjo, Condro Adi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6072/ |
Daftar Isi:
- Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang menjadi perhatian oleh berbagai negara berkembang, termasuk Indonesia yang terus berupaya untuk mengembangkan UMKM. Salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah yaitu melalui bantuan pembiayaan dalam bentuk kredit, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR merupakan salah satu program bantuan pembiayaan dari pemerintah yang ditujukan untuk usaha produktif dan layak termasuk UMKM, namun tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan kredit. Program KUR memiliki keunggulan dalam persyaratan dan dari segi bunga yang lebih ringan dibandingkan dengan non program, serta program ini disalurkan melalui lembaga perbankan yang terpilih. Sayangnya ditemukan masalah dalam hal pengembalian dana kredit yang ditunjukan dengan cukup tingginya nilai Non Performing Loan (NPL) sebesar 3,9% pada tahun 2014 berdasarkan data Komite KUR. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu dari faktor internal, seperti tingkat literasi keuangan dan persepsi UMKM mengenai KUR. Responden pada penelitian ini yaitu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang menjadi debitur di PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk, Kantor Cabang Malang pada tahun 2010-2014. Penentuan sampel menggunakan teknik simple random sampling, dimana Metode analisis yang digunakan untuk menjelaskan antara tingkat literasi keuangan UMKM dan persepsi UMKM mengenai KUR terhadap kelancaran pembayaran angsuran kredit atau tingkat kolektibilitas yaitu tabel silang (cross-tab). Sedangkan untuk membuktikan hubungan antara tingkat literasi keuangan dan persepsi UMKM terhadap nilai NPL menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas UMKM memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi, hal ini menunjukan bahwa UMKM mampu untuk mengelola keuangan dengan baik dan mampu untuk membuat keputusan yang tepat dalam hal keuangan. Selain itu kebanyakan UMKM memiliki persepsi yang baik terhadap KUR, artinya UMKM sudah mengetahui manfaat dan dampak penggunaan KUR, serta memahami pentingnya pembayaran angsuran kredit tepat waktu. Namun masih terdapat UMKM yang termasuk kedalam tingkat kolektibilitas tidak lancar yang artinya UMKM tidak mampu untuk membayar angsuran kredit tepat waktu sesuai dengan kesepakatan atau perjanjian kredit. Sedangkan hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat literasi keuangan dan persepsi UMKM terhadap KUR dengan nilai NPL yang ditunjukan dengan tingkat kolektibilitas UMKM. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor lain diluar penelitian, seperti ketidaksesuaian perilaku dengan tingkat pengetahuan dan kurangnya kekuatan atau kemampuan untuk melakukan perilaku tersebut.