Pemanfaatan Asap Cair Sekam Padi Dengan Konsentrasi Dan Lama Perendaman Yang Berbeda Terhadap Mutu Ikan Kering Kuniran (Upeneus Moluccensis)
Main Author: | Firdaniya, Nur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6042/ |
Daftar Isi:
- Banyak masyarakat yang masih menggunakan metode pengasapan tradisional. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan asap cair masih jarang digunakan masyarakat Indonesia. Penggunaan asap cair dalam pengawetan ikan dapat dimanfaatkan untuk menambah citarasa yang diinginkan serta dapat mengawetkan produk perikanan agar lebih tahan lama. Asap cair merupakan hasil sampingan dari industri arang aktif yang mempunyai nilai ekonomis tinggi daripada dibandingkan dengan dibuang ke atmosfir. Asap cair diperoleh dari pengembunan asap hasil penguraian senyawa-senyawa organik yang terdapat dalam kayu saat proses pirolisis. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai Juni 2016, bertempat di Laboratorium Perekayasaan Perikanan, Laboratorium Pengujian Mutu Keamanan Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Laboratorium Keamanan Pangan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode eksperimen dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga perlakuan dan empat ulangan. Variabel bebas dalam penelitian adalah garam 30% + asap cair 0%, garam 30% + asap cair 3%, garam 0% + asap 3% dan lama perendaman 12 jam, 24 jam. Sedangkan variabel terikatnya adalah aw, kadar air dan TVB. Nilai Aw terendah terdapat pada konsentrasi garam 30% + asap 3% pada lama perendaman 12 jam (B1) yaitu sebesar 0,77%. Nilai kadar air terendah terdapat pada konsentrasi garam 0% + asap 3% pada lama perendaman 12 jam (C1) yaitu sebesar 27,05%. Nilai TVB terendah terdapat pada konsentrasi garam 0% + asap 3% pada lama perendaman 12 jam (B1) yaitu sebesar 5,30mgN/100g. Berdasarkan hasil identifikasi GC-MS dari asap cair sekam padi pada 4 golongan yaitu asam, fenol, alkohol dan keton. Senyawa yang dominan pada asap cair sekam padi yaitu fenol sebesar 28,76% dalam senyawa lain, sehingga etanol tidak berdiri sendiri dalam satu kesatuan kandungan dalam persen asap cair sekam padi, melainkan masih berikatan dengan senyawa lain.