Pengaruh Penerapan Usahatani Konservasi Terhadap Keragaan Usahatani Sawi Putih Di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu

Main Author: Oppusunggu, Intan
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6040/
Daftar Isi:
  • Kecamatan Bumiaji merupakan salah satu tempat yang memanfaatkan lahan pegunungan untuk pertanian. Tanah subur yang luas di desa Sumberbrantas dimanfaatkan untuk tanaman semusim, seperti kentang, kubis, brokoli , sawi putih, dan lain sebagainya. Tanah di desa tersebut cukup baik dalam budidaya, namun karena terletak pada lereng yang curam, disertai curah hujan yang tinggi (>2000 mm) dan pengusahaan yang intensif, maka kepekaan tanahnya terhadap erosi sangat tinggi. Permasalahan ini kurang diperhatikan oleh petani yang membudidayakan tanaman sayuran di dataran tinggi khususnya di daerah berlereng di daeran kecamatan Bumiaji. Lahan sayuran yang terletak di daerah seperti ini sangat mudah tererosi dan kehilangan unsure hara yang dapat mengakibatkan penurunan tingkat kesuburan tanah. Teknologi yang dapat menjaga kesuburan lahan dan ketahanan lingkungan sering dikenal dengan sistem usahatani konservasi. Penelitian ini dilakuakan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi penerapan usahatani konservasi terhadap usahatani sawi putih dan bagaimana pengaruh penerapan usahatani konservasi keragaan usahatani petani sawi putih di Desa Sumber Brantas. Penelitian ini bertujuan Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan usahatani konservasi pada usahatani sawi putih menganalisis pengaruh karakteristik petani terhadap penerapan usahatani konservasi pada usahatani sawi putih, menganalisis pengaruh karakteristik lahan terhadap penerapan usahatani konservasi pada usahatani sawi putih, menganalisis pengaruh pengetahuan tentang konservasi terhadap penerapan usahatani konservasi pada usahatani sawi putih dan menganalisis pengaruh penerapan usahatani konservasi terhadap keragaan usahatani sawi putih di Desa Sumber Brantas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yang didukung oleh kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa kusioner yang disebarkan kepada responden yaitu petani sawi putih dan data sekunder yang diperoleh dari instansi kantor desa. penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2017.Data primer berupa kusioner yang diperoleh diolah dengan menggunakan metode SEM (Structural Equation Modelling). Berdasarkan hasil penelitian dengan metode SEM-PLS, diperoleh hasil bahwa variabel karakteristik petani tidak mempengaruhi penerapan konservasi, hal ini dilihat dari hasil nilai P nya sebesar 0,29 dengan nilai koefisien betanya sebesar 0,09; sedangkan karakteristik lahan tidak berpengaruh terhadap penerapan konservasi dilihat dari hasil nilai P nya sebesar 0,13 dengan nilai koefisien betanya sebesar 0,18; sedangkan pengetahuan tentang konservasi berpengaruh secara signifikan terhadap penerapan konservasi dilihat dari hasi nilai P nya sebesar <0,01 dengan nilai koefisien betanya sebesar 0,72. Penerapan konservasi memiliki hubungan secara signifikan dengan keragaan usahatani dilihat dari nilai P nya sebesar <0,01 nilai koefisien betanya sebesar 0,36 sehingga penerapan konservasi mamiliki hubungan terhadap keragaan usahatani.