Pengaruh Penerapan Usahatani Konservasi Terhadap Keragaan Usahatani Wortel (Daucus Carota) Di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu
Main Author: | Maulidian, Ayu Nur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6028/ |
Daftar Isi:
- Usahatani dataran tinggi (highland farming) saat ini sedang menjadi problematika lingkungan di berbagai penjuru dunia. Dataran tinggi dengan berbagai potensi alam yang dimilikinya, sangat cocok sebagai kawasan usahatani, terutama usahatani wortel. Namun, dataran tinggi cenderung didominasi oleh lahan miring yang kurang cocok untuk komoditas wortel, serta menjadi daerah resapan air yang menjadi suplai air bagi daerah dibawahnya. Salah satu kawasan usahatani dataran tinggi di Indonesia adalah Desa Sumber Brantas, yang masih termasuk kawasan tertinggi pada Sub-DAS Brantas Hulu. Hingga saat ini, sudah banyak ciri-ciri kerusakan lingkungan yang timbul di desa tersebut. Oleh karena itu, diperlukan penerapan sistem usahatani konservasi untuk dapat menciptakan stabilitas lingkungan namun tetap memberikan timbal balik finansial yang sesuai bagi petani. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan usahatani konservasi wortel di Desa Sumber Brantas, dan untuk menganalisis pengaruh penerapan usahatani konservasi tersebut terhadap keragaan usahatani. Penelitian ini dilakukan di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, pada bulan Mei sampai Juni 2017. Data yang digunakan adalah data primer, yang diperoleh dengan wawancara secara langsung kepada 30 petani dengan bantuan kuesioner, serta data sekunder yang diperoleh dari Kantor Desa Sumber Brantas dan BPS Kota Batu. Data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan PLS-SEM (Partial Least Square - Structural Equation Modelling) pada software WarpPLS 5.0. Hasil dari penelitian ini yakni adanya pengaruh positif antara variabel pengetahuan usahatani konservasi terhadap variabel penerapan usahatani konservasi. Hal tersebut berarti jika pengetahuan petani tentang usahatani konservasi semakin baik, maka petani akan cenderung menerapkannya. Namun, variabel karakteristik petani dan karakteristik lahan tidak menampakkan adanya pengaruh terhadap penerapan usahatani konservasi. Hal tersebut dapat diartikan bahwa tidak ada jaminan penerapan usahatani konservasi yang baik pada petani yang cenderung muda, berpendidikan tinggi, memiliki pengalaman usahatani yang cukup lama, serta didukung oleh lahan miliknya sendiri yang luas dan memiliki kemiringan cenderung tinggi. Selain itu, penelitian ini memberikan hasil berupa pengaruh positif antara variabel penerapan usahatani konservasi terhadap variabel keragaan usahatani. Hal tersebut berarti, semakin petani menerapkan seluruh jenis usahatani konservasi, maka petani dapat memperoleh keragaan usahatani yang baik, yang tercermin dari tingginya penerimaan dan produktivitas usahatani wortel.