Proses Inovasi Pelayanan Kesehatan Bagi Penderita Gizi Buruk (Studi Kasus Pada Rumah Pemulihan Gizi Kabupaten Situbondo Jawa Timur)

Main Author: Syafhan, Shofiasari
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6023/
Daftar Isi:
  • Rumah Pemulihan Gizi merupakan inovasi pelayanan kesehatan yang menjadi pusat rehabilitasi gizi dengan pelayanan gizi secara komprehensif terhadap balita gizi buruk maupun gizi kurang, gangguan kekurangan yodium serta permasalahan gizi berdasarkan kondisi individual anak, keluarga dan masyarakat dalam rangka meningkatkan status gizi masyarakat. Rumah Pemulihan Gizi dibuat secara khusus untuk anak-anak atau balita dengan gizi buruk yang memiliki penyakit bawaan. Keluaran dari Rumah Pemulihan Gizi Kabupaten Situbondo yaitu meningkatkan prosentasi balita gizi buruk mendapatkan perawatan, menurunkan pravelensi Kurang Energi dan Protein (KEP), dan menekan angka balita pendek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses inovasi pelayanan kesehatan pada Rumah Pemulihan Gizi di Kabupaten Situbondo dan untuk menganalisa faktor-faktor yang mendorong dan menghambat inovasi pelayanan kesehatan di Rumah Pemulihan Gizi Kabupaten Situbondo. Penelitian ini menggunakan studi kasus tunggal digunakan untuk menjelaskan dan menganalisis proses inovasi pelayanan kesehatan di Rumah Pemulihan Gizi Kabupaten Situbondo. Wawancara dilakukan dengan Ketua Pengurus Harian, Petugas Administrasi, Petugas Ahli Gizi, PJ Deteksi Dini dan Tumbuh Kembang, PJ Psikologi, PJ Akupresur dan Akupuntur, PJ Keperawatan, PJ Konseling dan PMBA. Teknik analisis ekplanasi dari Yin (1963) untuk analisis kasus inovasi pelaksanaan inovasi pelayanan kesehatan di Rumah Pemulihan Gizi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses inovasi pelayanan kesehatan di Rumah Pemulihan Gizi dimulai dari proses identifikasi, proses penciptaan ide, proses pengembangan ide, proses implementasi mengenai pengukuran antropometri, pemeriksaan medis, konsultasi, akupresur, akupuntur, pemberian asupan makanan bergizi dan obat, proses monitoring dan evaluasi, hingga proses penyebaran pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik. Faktor-faktor yang mendorong inovasi pelayanan kesehatan di RPG terdiri dari faktor internal dan eksternal yaitu faktor kepemimpinan, lingkungan kerja, dan pemerintah serta lintas sektor yang memberikan dukungan materil dan non materil. Saran untuk Rumah Pemulihan Gizi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan yaitu diperlukan untuk menambah sumberdaya manusia yang bekerja di RPG, dan untuk mengatasi pasien yang hanya datang satu kali dibutuhkan jadwal minimal kunjungan untuk pasien.