Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Jeruk Keprok Batu 55 Menggunakan Program Automated Land Evaluation System (ALES) Di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu
Main Author: | Wicaksono, Agung |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5995/ |
Daftar Isi:
- Indonesia merupakan salah satu penghasil dan konsumen jeruk terbesar di ASEAN. Pertumbuhan konsumsi jeruk di Indonesia tidak selaras dengan pertumbuhan produksinya. Untuk itu pemerintah mengembangkan sentra – sentra jeruk nasional. Jawa Timur merupakan sentra produksi jeruk di Indonesia. Salah satu sentra produksi jeruk berada di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Kecamatan Bumiaji berada di lereng Pegunungan Arjuno–Welirang yang memiliki karakteristik lahan beragam. Evaluasi lahan dibutuhkan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik lahan dan produksi jeruk di lapangan. Karakteristik lahan digunakan untuk menilai kelas kesesuaian lahan menggunakan program Automated Land Evaluation System (ALES). Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis karakteristik lahan guna mengetahui faktor yang paling mempengaruhi produksi jeruk keprok Batu 55, (2) mengevaluasi kesesuaian lahan tanaman jeruk di Kecamatan Bumiaji untuk mengetahui kelas kesesuaian lahan tiap satuan peta lahan serta faktor pembatasnya, (3) memodifikasi persyaratan tumbuh tanaman jeruk sehingga spesifik untuk jeruk keprok Batu 55. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu pada Agustus 2016 – Mei 2017. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei lahan secara fisiografis. Pengambilan titik pengamatan berdasarkan satuan peta lahan yang mengacu pada geologi, bentuk lahan, dan lereng. Karakteristik lahan yang diukur yakni suhu, curah hujan, drainase, tekstur, kedalaman efektif, KTK tanah, kejenuhan basa, pH, C-organik, N-Total, P-Tersedia, K+, Na+, Ca+, Mg+, lereng, bahaya erosi, batuan permukaan, dan singkapan batuan. Kualitas dan karakteristik yang telah dianalisis lalu dicocokan dengan persyaratan tumbuh tanaman jeruk Djaenudin et al. (2011) menggunakan program ALES. Metode modifikasi yang digunakan adalah metode boundary line dan pengelompokkan faktor pembatas. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi produksi jeruk adalah suhu udara dan K-dd. Kelas kesesuaian lahan aktual menurut persyaratan tumbuh tanaman jeruk Djaenudin et al. (2011) di Kecamatan Bumiaji masuk ke dalam kelas S2 dan S3. Modifikasi persyaratan tumbuh tanaman jeruk metode boundary line yakni mengubah kelas pada karakteristik suhu udara dan K-dd. Suhu udara kelas S1 dari nilai 19 – 33 oC menjadi 22 – 33 oC, S2 dari nilai 16 – 19oC menjadi 17 – 22oC dan S3 dari nilai 13 – 16 oC menjadi 13 – 17 oC. K-dd kelas S1 dari kategori sedang menjadi > 1,7 cmol/kg dan kelas S2 dari kategori rendah menjadi 0,1 – 1,7 cmol/kg dan kelas S3 dari sangat rendah menjadi < 0,1 cmol/kg. Modifikasi persyaratan tumbuh tanaman jeruk metode faktor pembatas untuk karakteristik lahan yang diubah yakni pH dan N-total. pH kelas S2 dari nilai pH 5,2 – 5,5 menjadi 4,6 – 5,5 dan kelas S3 dari < 5,2 menjadi < 4,6. N-Total kelas S1 dari kategori sedang menjadi rendah, kelas S2 kategori rendah menjadi sangat rendah dan S3 dihilangkan.