Pengaruh Insektisida MIPC Terhadap Perkembangan Populasi Wereng Batang Coklat Dan Kompatibilitasnya Dengan Jamur Beauveria bassiana
Main Author: | Endiansyah, Frendi Rahmatul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5960/ |
Daftar Isi:
- Insektisida MIPC merupakan salah satu insektisida sintetik yang telah lama digunakan untuk mengendalikan hama wereng batang coklat (WBC), Nilaparvata lugens (Stål) (Hemiptera: Delphacidae). Meskipun demikian, penggunaan insektisida sintetik secara terus menerus dapat menimbulkan terjadinya resurjensi hama dan terbunuhnya musuh alami. Salah satu musuh alami dari WBC yang banyak ditemukan di lahan sawah adalah jamur Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin (Hypocreales: Cordycipitaceae). Penentuan dosis insektisida MIPC yang tepat perlu mendapatkan perhatian secara seksama, agar diperoleh dosis insektisida yang tidak menyebabkan resurjensi WBC dan kompatibel dengan jamur B. bassiana. Hal ini dikarenakan penentuan dosis insektisida sintetik akan mempengaruhi perkembangan populasi hama dan musuh alami. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pengaruh insektisida MIPC terhadap perkembangan populasi WBC dan mengkaji kompatibilitas insektisida MIPC dengan jamur B. bassiana. Penelitian dilaksanakan di rumah kawat dan Laboratorium Pengendalian Hayati 1 Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang, pada bulan November 2016 sampai dengan bulan Mei 2017. Penelitian ini terdiri atas dua percobaan, percobaan pertama adalah mengkaji pengaruh insektisida MIPC terhadap perkembangan populasi WBC. Percobaan dilakukan dengan mengaplikasikan insektisida MIPC secara sistemik pada tanaman padi. Dosis insektisida MIPC yang digunakan pada penelitian ini yaitu 0; 0,5; 1,0; 1,5 dan 2,0 kg/ha. Tanaman padi yang telah mengandung residu insektisida MIPC kemudian diinokulasikan 5 pasang WBC. Setelah 10 hari, kemudian 5 pasang WBC tersebut dikeluarkan dari tanaman padi percobaan dan mulai dilakuakan pengamatan jumlah nimfa yang ditemukan. Percobaan kedua adalah mempelajari kompatibilitas insektisida MIPC dengan jamur B. bassiana. Percobaan dilakukan dengan menambahkan insektisida MIPC pada media pertumbuhan jamur B. bassiana. Dosis perlakuan yang digunakan pada perobaan ini sama dengan percobaan sebelumnya. Setelah insektisida MIPC dan media pertumbuhan jamur tercampur rata, kemudian diinokulasikan isolat jamur B. bassiana. Setelah jamur B. bassiana diinokulasikan pada media percobaan, kemudian dilakukan pengamatan diameter pertumbuhan koloni hingga 7 hari. Setelah 7 hari, kemudian jamur B. bassiana dipanen dan diamati kerapatan konidianya. Suspensi jamur B. bassiana kemudian diinkubasi selama 24 jam untuk diamati daya kecambah konidianya. Data perkembangan populasi WBC, pertumbuhan koloni, sporulasi dan daya kecambah konidia jamur B. bassiana dianalisis dengan menggunakan Analisis Sidik Ragam. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penggunaan insektisida MIPC pada semua dosis perlakuan, yaitu 0,5-2,0 kg/ha tidak menimbulkan resurjensi WBC hingga tiga generasi. Tetapi insektisida MIPC pada dosis yang sama tidak bersifat kompatibel dengan jamur B. bassiana. Hal ini dikarenakan penambahan insektisida MIPC pada media pertumbuhan jamur menghambat pertumbuhan koloni, sporulasi dan daya kecambah konidia jamur B. bassiana.