Valuasi Ekonomi Wana Wisata Coban Rondo Desa Pandaseri Kecamatan Pujon Kabupaten Malang Dengan Pendekatan Travel Cost Method

Main Author: Deviany, Maysa
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5958/
Daftar Isi:
  • Sektor pariwisata saat ini telah dicanangkan menjadi salah satu sektor pendapatan devisa non migas bagi Indonesia. Pencanangan tersebut disebabkan peningkatan pendapatan devisa dari pariwisata setiap tahunnya, seperti yang terjadi pada tahun 2012 sebesar USD 9.120,85 hingga pada tahun 2015 sebesar USD 12.225,89 (Kementrian Pariwisata, 2015). Melihat potensi pariwisata yang begitu besar bagi negara, maka pariwisata merupakan sumber devisa yang patut untuk dipertahankan dan dikembangkan. Pengembangan pariwisata yang terjadi saat ini banyak tidak memperhatikan nilai manfaat dan fungsi lingkungan tempat wisatanya sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan. Salah satu untuk mengetahui nilai manfaat sumberdaya alam dan lingkungan yaitu dengan valuasi ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsi karakteristik dan persepsi pengunjung terhadap Wana Wisata Coban Rondo; menganalisis faktor –faktor sosial dan ekonomi yang mempengaruhi permintaan tempat wisata di Wana Wisata Coban Rondo seperti biaya perjalanan, usia, pendidikan, jarak, pendapatan, dan jenis kelamin; dan menganalisis nilai ekonomi yang dihasilkan Wana Wisata Coban Rondo berdasarkan Travel Cost Method. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif dengan menggunakan beberapa uji seperti uji statistik deskriptif, uji statistik inferensial dan analisis kuantitatif. Uji statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis karakteristik dan persepsi pengunjung. Uji statistik inferensial untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan wisata di lokasi penelitian menggunakan analisis linier berganda, sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk mengestimasi nilai ekonomi di lokasi penelitian dengan cara pendekatan individual travel cost method yang diperoleh dari koefisien biaya perjalanan sehingga menghasilkan surplus konsumen, kemudian surplus konsumen digunakan untuk menghitung nilai ekonomi dengan cara mengkalikan surplus konsumen dengan jumlah kunjungan pertahunnya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2017 dengan sampel sebanyak 100 responden. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu wawancara secara terstruktur menggunakan kuisioner dan dokumentasi data seperti jumlah kunjungan 2016, sejarah tempat wisata, visi dan misi. Hasil dari penelitian ini yaitu diperoleh karakteristik pengunjung di Wana Wisata Coban Rondo berjenis kelamin perempuan dengan usia yang paling menonjol berkisar antara 21 -30 tahun berstatuskan sudah menikah sebanyak 51%. Pendidikan terakhir dari pengunjung 48% yaitu diploma atau S1, pekerjaan pengunjung cenderung sebagai pegawai swasta sebanyak 31 orang dengan pendapatan yang diperoleh Rp.500.000 – Rp. 3.440.000. Alat transporasti yang digunakan pengunjung menuju Wana Wisata Coban Rondo berpeluang menggunakan kendaraan mobil pribadi sebesar 47% yang ditempuh dengan perjalanan <1 jam. Persepsi pengunjung mengenai kondisi wahana wisata di rondo seperti air terjun, taman labirin, dan panahan dalam kondisi baik; Kondisi dari wahana taman bermain, ATV, Wisata toga, dan Shooting target dalam kondisi yang cukup baik; sedangkan untuk wahana memberi makan rusa cenderung dalam keadaan kurang baik. Persepsi pengunjung mengenai kondisi fasilitas seperti tempat parkir dan tempat penginapan dalam kondisi baik; fasilitas seperti mushollah, tempat istirahat (gazebo dan tempat duduk), warung makan, tempat oleh – oleh, tempat campingdalam kondisi cukup baik, lalu untuk fasiltas toilet masih dalam keadaan yang kurang baik. Persepsi pengunjung mengenai kelengkapan fasilitas di Wana Wisata Coban Rondo sudah lengkap. Persepsi mengenai kebersihan sudah dalam kondisi yang bersih, dengan keindahan yang indah sehingga pengunjung merasa nyaman.Pengunujung juga menilai bahwa keadaan di Wana Wisata Coban Rondo sudah aman, pelayanan yang diberikan pengunjung juga sudah baik. Terkait dengan penyediaan infomasi pengunjung merasa sudah cukup memadai, hal yang yang sama dirasakan bagi akses jalan yang dirasa sudah cukup baik. Harga tiket Rp 18.000 juga dinilai pengunjng sudah sesuai. Berdasarkan analisis mengenai karakteristik pengunjung diperoleh faktor – faktor yang mempengaruhi Wana Wisata Coban Rondo secara nyata, yaitu biaya perjalanan, lama pendidikan, pendapatan, dan jarak. Sedangkan untuk nilai ekonomi di Wana Wisata Coban Rondo diperoleh Rp.258.569.658.562,50per tahun, dan surplus konsumen Rp.495.062,5.