Efisiensi Kinerja Rantai Pasok (Supply Chain) Tiwul Instan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Di UD. Riang Kabupaten Malang

Main Author: Suhailah, Nurus
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5955/
Daftar Isi:
  • Rantai pasok harus dikelola dengan baik untuk menciptakan produk yang sesuai dengan keriteria konsumen. Sementara itu, UD. Riang merupakan salah satu agroindustri yang menghadapi berbagai kendala dalam rantai pasok antara lain ketersediaan bahan baku ubi kayu secara kuantitas dan kontinuitas, serta ketidakpastian waktu proses produksi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengukuran mekanisme rantai pasok dan efisiensi kinerja rantai pasok tiwul instan di UD. Riang. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk pengukuran kinerja rantai pasok adalah metode Data Envelopment Analysis (DEA). Penelitian ini bertujuan: (1) menganalisis mekanisme rantai pasok tiwul instan di UD. Riang terkait dengan aliran barang, aliran uang dan aliran informasi, (2) menganalisis efisiensi kinerja rantai pasok tiwul instan di UD. Riang menggunakan metode DEA, (3) menganalisis solusi perbaikan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mekanisme rantai pasok dan efisiensi kinerja rantai pasok tiwul instan di UD. Riang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan kuantitatif. Terdapat 3 responden dalam penelitian ini yaitu 15 petani pemasok, UD. Riang dan 12 retailer. Metode penentuan sampel secara purposive sampling dengan pertimbangan responden memahami kondisi rantai pasok tiwul instan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data diolah ke dalam tiga tahapan. Tahap pertama (menganalisis mekanisme rantai pasok tiwul instan terkait dengan aliran barang, aliran uang dan aliran informasi) menggunakan analisis deskriptif, tahap kedua (efisiensi kinerja rantai pasok tiwul instan) menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dengan asumsi Constant Return to Scale (CRS), ketiga (solusi perbaikan mekanisme dan efisiensi kinerja rantai pasok tiwul instan) menggunakan analisis deskriptif dan kuantitatif. Analisis metode DEA menggunakan variabel input yaitu lead time pemenuhan pesanan, cash to cash cycle time, siklus pemenuhan pesanan, fleksibilitas rantai pasok, biaya total rantai pasok. Variabel output yaitu kinerja pengiriman, pemenuhan pesanan dan kesesuaian standar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) mekanisme rantai pasok tiwul instan di UD. Riang berdasarkan indikator aliran barang, aliran uang dan aliran informasi termasuk kategori baik, (2) efisiensi kinerja rantai pasok tiwul instan di UD. Riang menunjukkan bahwa 10 petani pemasok (67%) sudah efisien karena mencapai nilai efisiensi 1, sedangkan 5 petani pemasok (33%) belum efisien karena mencapai nilai efisiensi 0.667 dan 0.926. Ketidakefisienan disebabkan cash to cash cycle time dan fleksibilitas rantai pasok yang terlalu lama. Kinerja UD. Riang menunjukkan bahwa 11 bulan (92%) sudah efisien karena mencapai nilai efisiensi 1, sedangkan 1 bulan belum efisien karena mencapai nilai efisiensi 0.957. Solusi perbaikan mekanisme rantai pasok tiwul instan dengan melakukan perencanaan kolaboratif dan kesepakatan kontraktual antar pelaku rantai pasok, dengan cara (1) memberikan target kepada petani pemasok untuk memasok ubi kayu sebanyak 500 hingga 4000 Kg sesuai kuantitas dan kualitas permintaan. (2) Agroindustri wajib membayar ubi kayu dengan tepat jumlah dan tepat waktu. (3) Retailer harus ii mengurangi waktu pembayaran dan memberikan informasi kuantitas tiwul instan yang tersedia di toko retailer dalam waktu 3 hingga 4 minggu sekali secara jelas. Solusi perbaikan kinerja petani pemasok yang belum efisien dengan mengurangi waktu cash to cash cycle time paling lama 6 hari dan fleksibilitas rantai pasok1 hari, sedangkan kinerja bulan Februari yang belum efisien dengan mengurangi waktu cash to cash cycle time paling lama 5 hari 31 jam. Saran penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan variabel input lead time pemenuhan pesanan, siklus pemenuhan pesanan, cash to cash cycle time, fleksibilitas rantai pasok, biaya total rantai pasok, dan persediaan harian, serta variabel output kinerja pengiriman, pemenuhan pesanan dan kesesuaian standar.