Kajian Tekstur Dan Porositas Tanah Lapisan Atas Akibat Pengolahan Tanah Di Lahan Tertimbun Material Vulkanik Dari Erupsi Gunung Kelud
Main Author: | Maynurrobi, Teguh |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5950/1/Bagian%20Depan%20%281%29.pdf http://repository.ub.ac.id/5950/2/BAB%20I.pdf http://repository.ub.ac.id/5950/3/BAB%20II.pdf http://repository.ub.ac.id/5950/4/BAB%20III.pdf http://repository.ub.ac.id/5950/5/BAB%20IV.pdf http://repository.ub.ac.id/5950/6/BAB%20V.pdf http://repository.ub.ac.id/5950/7/Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.ub.ac.id/5950/ |
Daftar Isi:
- Letusan Gunung Kelud tahun 2014 mengeluarkan material vulkanik yang terdiri dari berbagai ukuran dan tersebar di beberapa daerah. Persebaran material vulkanik dipengaruhi oleh angin sehingga material yang jatuh dipermukaan tanah memiliki ketebalan lapisan dan ukuran material yang berbeda di setiap lokasi yang terdampak letusan. Adanya material vulkanik membuat petani melakukan pengolahan dilahannya. Adanya pengolahan akan mempengaruhi sifat fisik tanah terutama tekstur tanah dan berpengaruh pula pada porositas total. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji hubungan antara tekstur tanah dengan porositas total pada perbedaan pengolahan lahan akibat dari erupsi Gunung Kelud. Penelitian dilakukan di Dusun Kutut Desa Pandansari dan Desa Sumberagung, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang dan Laboratorium Fisika Tanah, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Pelaksanaan penelitian dimulai pada Juni 2016 hingga Agustus 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan pembatas lahan yang diolah dan lahan yang tidak diolah akibat erupsi Gunung Kelud. Pengambilan contoh tanah dilakukan secara duplot pada 3 lapisan tanah dari permukaan tanah. Analisa tanah yang dilakukan meliputi tekstur tanah, berat isi, porositas total dan sebaran pori tanah. Hasil analisa tanah kemudian di uji statistik menggunakan analisa uji-t dan korelasi kemudian dilakukan regresi. Hasil penelitian menunjukkan ketebalan lapisan tanah pada lahan yang diolah dan lahan yang tidak diolah baik lapisan baru maupun lapisan lama beragam di semua lokasi, tetapi pada daerah Kutut ketebalan lapisan baru lebih tinggi daripada di daerah Sumberagung. Tekstur tanah pada lokasi didominasi oleh fraksi pasir sehingga memiliki kelas tekstur lempung berpasir. Nilai fraksi pasir untuk lahan yang tidak diolah lebih tinggi daripada lahan yang diolah, dimana nilai fraksi pasir pada lahan yang tidak diolah berkisar 70%, sedangkan lahan yang diolah fraksi pasir berkisar 66%. Hal tersebut juga berpengaruh pada porositas total, dimana untuk lahan yang diolah berkisar antara 0.45 cm3 cm3 dan lahan yang tidak diolah berkisar antara 0.49 cm3 cm3. Hubungan sebaran fraksi pasir terhadap porositas total berbanding terbalik ditunjukkan dengan nilai korelasi negaif (r = -0.85) dengan pengaruh yang sangat kuat. Peningkatan fraksi pasir menurunkan porositas total dengan pengaruh sebesar 73%. Selain itu, berdasarkan hasil uji-t tekstur tanah pada lahan yang diolah dan lahan yang tidak diolah menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata begitupun antara Kutut dan Sumberagung juga didapatkan hasil yang tidak berbeda nyata. Porositas tanah berdasarkan hasil uji-t menunjukkan hasil tidak berbeda nyata.