Analisis Strategi Aliansi Untuk Meraih Keunggulan Kompetitif Dalam Jasa Pengiriman Paket Berskala Internasional Di Indonesia (Studi pada PT. Pos Indonesia)
Main Author: | Mustafa, Tito Hanif |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5931/ |
Daftar Isi:
- Banyak hambatan yang terjadi ketika perusahaan melakukan ekspansi ke luar negeri, termasuk PT. Pos Indonesia sebagai perusahaan jasa layanan pos terbesar di dalam negeri. Perusahaan pun memutuskan melakukan kegiatan strategi aliansi dengan DHL untuk meningkatkan kualitas jasa layanan kiriman ke luar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model penerapan strategi aliansi antara PT. Pos Indonesia dengan DHL dapat meraih keunggulan kompetitif dan pertimbangan perusahaan dalam memilih mitra aliansinya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini adalah model strategi aliansi yang diterapkan perusahaan dalam layanan pengiriman paket berskala internasional untuk mencapai keunggulan kompetitif dari para pesaingnya, dan pertimbangan perusahaan dalam memilih strategi aliansi. Penelitian ini dilakukan di kantor pusat PT. Pos Indonesia Bandung, Jawa Barat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model strategi aliansi yang dilakukan PT. Pos Indonesia dengan DHL mencakup dalam kegiatan outgoing atau pengiriman ke luar. Pertimbangan perusahaan melakukan strategi aliansi antara lain: kedua perusahaan berada dalam satu asosiasi yang sama, kedua perusahaan memiliki kesamaan paham dan pandangan mengenai kontrak, dan pihak DHL memiliki akses langsung yang lebih banyak ke negara yang dituju dan memiliki sarana yang lebih baik dibandingkan PT.Pos Indonesia. Strategi aliansi yang dijalankan cukup sukses karena telah diperpanjang 6 kali semenjak tahun 2005 dengan adanya peningkatan kualitas dari produk EMS, namun terjadi penurunan produksi yang tajam semenjak tahun 2015 dan perlu dikaji ulang kerjasamanya.