Implementasi Pengembangan Koleksi dalam Upaya Pemenuhan Kebutuhan Informasi Siswa (Studi pada Perpustakaan SMAN 3 Malang)
Main Author: | Maulidiyah, Nur Azizah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5903/ |
Daftar Isi:
- Perpustakaan SMAN 3 Malang mengembangkan koleksi sesuai dengan minat siswa. Perpustakaan ini menerapkan kebijakan pengembangan koleksi namun tidak tertulis. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007, perpustakaan yang telah berdiri setidaknya selama 4 tahun memiliki kebijakan secara tertulis dengan menyesuaikan kondisi di lingkungan perpustakaan. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis implementasi pengembangan koleksi yang ada pada perpustakaan SMAN 3 Malang serta faktor pendukung dan penghambat implementasi pengembangan koleksi. Teknik pengumpulan data yang dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan observasi, wawancara, dan juga studi dokumentasi. Peneliti lebih memaksimalkan dengan menggunakan metode wawancara sebagai penggalian informasi dan dikaitkan dengan teori. Peneliti juga menggunakan triangulasi sumber yaitu mengecek keterkaitan antara hasil pengamatan dengan wawancara dari informan yang berbeda. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif Miles, Huberman, dan Saldana (2014) dengan melakukan kondensasi data, penyajian data, dan terakhir yaitu penarikan dan verifikasi kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pengembangan koleksi di perpustakaan SMAN 3 Malang belum memiliki kebijakan secara tertulis. Pengembangan koleksi berjalan begitu saja dan hanya bersifat lisan. Pengadaan koleksi pun juga melanjutkan dari tahun sebelumnya tetapi tidak ada ketentuan tersendiri terhadap koleksi yang akan diadakan. Pemilihan koleksi untuk pengadaan hanya melihat dari katalog penerbit yang diberikan oleh agen, kemudian pemesanan melalui media sosial Whatssapp. Kegiatan tersebut selalu berubah nominalnya maupun ketentuan dalam hal lain, terjadi karena tidak menentu koleksi apa saja yang akan dibeli dan tidak adanya standar dalam pemilihan buku. Kerjasama dengan pihak lain juga belum terjalin terkait dengan pengembangan koleksi. Evaluasi khusus terhadap kegiatan penambahan koleksi juga tidak pernah dilaksanakan. Faktor yang mendukung dalam implementasi tersebut yaitu anggaran yang memadai untuk pengadaan buku. Selain itu, pendukung lainnya yaitu komunikasi yang baik antar staf dan tingginya kebutuhan informasi siswa. Terdapat pula faktor yang menghambat dalam implementasi pengembangan koleksi yaitu mengenai sumber daya manusia yang terbatas dengan pekerjaan yang sangat kompleks. Selain itu, yang menjadi penghambat yaitu mengenai kurangnya sarana-prasarana dan keterlambatan datangnya pesanan buku.