Potensi Antagonis Khamir Terhadap Colletotrichum gloeosporioides Penyebab Penyakit Antraknosa Pada Buah Mangga

Main Author: Purba, Jeffry Agustin
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5877/
Daftar Isi:
  • Buah mangga merupakan salah satu buah unggulan di Indonesia dan dijadikan salah satu komoditas ekspor. Kegiatan pemanenan dilaksanakan ketika buah belum matang sempurna. Hal ini bertujuan agar buah mangga dapat bertahan lama sampai proses pemasaran. Salah satu kendala dalam penyimpanan buah mangga adalah serangan penyakit antraknosa yang disebabkan patogen Colletotrichum gloeosporioides. Patogen ini dapat menyerang semua tingkat umur buah, tetapi antraknosa lebih besar terjadi pada buah yang matang. Pengendalian penyakit antraknosa buah mangga secara kimiawi dilakukan dengan fungisida, akan tetapi masyarakat mengetahui dampak negatif penggunaan fungisida. Mengingat besarnya potensi mikroorganisme antagonis dalam menjaga kelestarian lingkungan dan kesinambungan kehidupan di alamnya, maka perlu dilakukan pengujian khamir sebagai mikroorganisme antagonis. Hasil pengujian khamir secara laboratorium menunjukkan adanya potensi antagonis untuk menghambat pertumbuhan dan perkembangan jamur patogen, maka dilakukan pengujian lanjutan ke lapangan sehingga pada akhirnya dapat dikembangkan agens antagonis secara komersil. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Febuari sampai Juli 2017. Patogen diisolasi dari buah mangga Manalagi bergejala antraknosa menggunakan media PDA. Khamir diisolasi dari kulit buah mangga jenis Manalagi, Arumanis dan Golek menggunakan media YMA. Ketiganya berasal dari desa Tongas kabupaten Probolinggo Hasil penelitian menunjukan bahwa khamir yang dapat diisolasi dari kulit mangga Golek adalah khamir Candida sp., Saturnispora sp., dan Metschnikowia sp. dari kulit mangga Manalagi adalah Wickerhamiella sp. dan dari kulit mangga Arumanis adalah Cyniclomyces sp. dan Pichia sp. Khamir yang berpotensi sebagai antagonis Colletotrichum gloeosporioides dan signifikan menekan intensitas penyakit 51,85% adalah Pichia sp.