Valuasi Ekonomi Ekowisata Mangrove Pancer Cengkrong Dengan Pendekatan Travel Cost Method Di Desa Karanggandu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur

Main Author: Coriza, Ainun An
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5861/
Daftar Isi:
  • Hutan mangrove merupakan salah satu sumber daya alam yang terdapat di pesisir pantai pasang surut dan tersebar diseluruh perairan Indonesia. Hutan mangrove memiliki fungsi ekologis sebagai penahan ombak sehingga dapat mencegah terjadinya abrasi pantai dan menyerap limbah yang ada diperairan sehingga dapat mengurangi pencemaran. Selain itu mangrove memiliki fungsi ekonomis dan fungsi pariwisata. Pada saat ini telah banyak dikembangkan wisata berbasis alam atau ekowisata. Salah satu tempat wisata yang berbasis alam dalam hal ini hutan mangrove adalah ekowisata mangrove Pancer Cengkrong Kabupaten Trenggalek. Maka sebagai upaya pengembangan lokasi ekowisata tersebut sangat penting untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan dan melakukan penilaian ekonomi terhadap ekowisata mangrove Pancer Cengkrong. Penilaian ekonomi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan biaya perjalanan (Travel Cost Method). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis karakteristik ekowisata mangrove Pancer Cengkrong, karakteristik pengunjung, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap permintaan kunjungan dan nilai ekonomi dari ekowisata mangrove Pancer Cengkrong Kabupaten Trenggalek. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober–November 2016 di ekowisata mangrove Pancer Cengkrong Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif serta sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Penentuan jumlah sampel menggunakan teknik linear time function dan metode pengambilan sampel menggunakan incidental sampling. Metode pengambilan data dengan wawancara, kuesioner, observasi dan dokumentasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk variabel dependen yaitu jumlah permintaan kunjungan, sedangkan variabel independen yaitu biaya perjalanan, jarak, pendapatan, pendidikan terakhir, umur, dan hari orang kerja. Analisis faktor-aktor yang mempengaruhi jumlah permintaan kunjungan dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda yang terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Pendugaan nilai ekonomi dilakukan menggunakan metode Individual Travel Cost Method dengan perhitungan surplus konsumen menggunakan konsep WTP (Willingness to Pay). Berdasarkan uji asumsi klasik yang dilakukan, data yang digunakan pada penelitian ini lolos uji asumsi klasik. Hasil analisis regresi yang dilakukan menghasilkan nilai adjusted R2 sebesar 0,756 yang berarti bahwa variasi variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 75,6%, sedangkan sisanya sebesar 24,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam model regresi. Model regresi yang dihasilkan adalah Y = 9,745 – 0,528X1 – 0,672X2 – 0,272X3 – 1,263X4 + 1,491X5 + 1,094X6. Hal tersebut berarti bahwa variabel yang memiliki korelasi (hubungan) positif terhadap jumlah permintaan kunjungan adalah X5 (umur) dan X6 (hari orang kerja). Sedangkan variabel yang memiliki korelasi (hubungan) negatif terhadap jumlah permintaan kunjungan adalah X1 (biaya perjalanan), X2 (jarak), X3 (pendapatan), X4 (pendidikan terakhir). Hasil uji F (simultan) diperoleh hasil F hitung sebesar 19,065 dengan tingkat signifikansi 0,000 dan nilai F tabel sebesar 2,43. Berdasarkan hasil tersebut maka F hitung (19,065) > F tabel (2,43), sehingga variabel biaya perjalanan, jarak, pendapatan, pendidikan terakhir, umur, dan hari orang kerja memiliki pengaruh bersama-sama atau simulltan secara signifikan terhadap variabel jumlah permintaan kunjungan ekowisata mangrove Pancer Cengkrong Kabupaten Trenggalek. Hasil uji t (parsial) yang dilakukan menunjukkan hasil bahwa dari 6 variabel independen yang digunakan yaitu variabel biaya perjalanan, jarak, pendapatan, pendidikan terakhir, umur, dan hari orang kerja. Terdapat 4 variabel yang berpengaruh signifikan terhadap jumlah permintaan kunjungan ekowisata mangrove Pancer Cengkrong Kabupaten Trenggalek. Variabel yang berpengaruh tersebut adalah variabel biaya perjalanan, jarak, pendapatan, dan pendidikan terakhir. Dari keempat variabel yang berpengaruh tersebut, variabel jarak, pendapatan, dan pendidikan terakhir merupakan variabel yang signifikan mempengaruhi jumlah permintaan kunjungan ekowisata mangrove Pancer Cengkrong Kabupaten Trenggalek. Dari hasil perhitungan didapatkan hasil surplus konsumen per individu per kunjungan sebesar Rp 3.652.385,646, hal tersebut berarti bahwa kelebihan (surplus) yang dinikmati konsumen (pengunjung) karena kemampuannya untuk membayar melebihi permintaan aktualnya, dimana nilai aktual atau harga rata-rata yang dikeluarkan untuk biaya perjalanan ekowisata menuju ekowisata mangrove Pancer Cengkrong untuk individu sebesar Rp 172.444,4. Dalam setahun terakhir jumlah pengunjung yang datang ekowisata mangrove Pancer Cengkrong diperkirakan sebanyak 148.800 pengunjung, sehingga diperoleh nilai ekonomi dari ekowisata mangrove ekowisata mangrove Pancer Cengkrong sebesar Rp 15.096.527.335 per tahun.