Analisis Efisiensi Biaya Produksi Usahatani Padi (Oryza sativa L.) Dengan Metode Cost Frontier Analysis (Studi Kasus di Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang)

Main Author: Sembiring, Ingan Vania
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5853/
Daftar Isi:
  • Desa Jatirejoyoso merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang yang memiliki tingkat produksi beras yang tinggi, lahan sawah yang luas dan SDM yang tinggi. Hal ini mendukung kegiatan usahatani padi yang ada di desa, namun terdapat permasalahan yang terdapat dalam usahataninya. Permasalahan tersebut adalah rendahnya tingkat produktivitas lahan dan tingginya biaya produksi usahatani sehingga usahatani tersebut tidak efisien secara biaya. Hal ini menyebabkan perlu dilakukannya penelitian untuk mengetahui tingkat efisiensi biaya pada usahatani tersebut dengan menggunakan metode cost frontier analysis. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat efisiensi biaya usahatani dan mengetahui pola inefisiensi biaya usahatani padi di lihat dari faktor sosial ekonominya yang berupa umur, luas lahan dan pengalaman berusahatani. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari hingga Februari 2017. Metode analisis efisiensi biaya usahatani padi menggunakan metode cost frontier analysis. Metode ini akan mengukur tingkat efisiensi biaya frontier usahatani dan juga tingkat inefisiensi biaya frontier yang terjadi pada usahatani tersebut. Model ini juga dapat menunjukkan hubungan dari variabel bebas yang dipilih (harga upah tenaga kerja, harga benih, harga pupuk, iuran irigasi dan total produksi) terhadap total biayanya. Hasil dari analisis ini menunjukkan bahwa usahatani padi di Desa Jatirejoyoso belum 100% efisien secara biaya frontier. Tingkat efisiensi biaya frontier usahatani padi di Desa Jatirejoyoso adalah 55.8%. Seluruh variabel yang digunakan pada model memiliki nilai signifikan, kecuali variabel upah tenaga kerja. Harga benih dan harga pupuk memiliki nilai positif dan signifikan, sedangkan iuran irigasi dan total produksi memiliki nilai negatif dan signifikan. Total produksi memiliki nilai paling besar yang mampu menurunkan atau menekan total biaya frontier usahatani padi di Desa Jatirejoyoso, sedangkan harga benih memiliki nilai paling besar yang mampu menaikkan atau meningkatkan total biaya frontier usahatani padi di Desa Jatirejoyoso. Tingkat inefisiensi biaya frontier yang terjadi pada usahatani padi menunjukkan bahwa petani dengan umur 45 sampai 54 tahun memiliki inefisieni biaya frontier terendah, sedangkan petani yang berusia di atas 74 tahun memiliki inefisiensi biaya frontier tertinggi. Berdasarkan skala luasan lahan, petani dengan lahan di bawah 0.1 Ha memiliki nilai inefisiensi biaya frontier terendah, sedangkan petani dengan lahan di atas 1.1 Ha memiliki nilai inefisiensi biaya frontier tertinggi. Berdasarkan faktor pengalaman usahatani, petani dengan pengalaman usahatani selama 1 sampai 10 tahun memiliki nilai inefisiensi biaya frontier terendah, dan petani dengan pengalaman usahatani 41 sampai 50 tahun memiliki nilai inefisiensi biaya frontier tertinggi.