Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Pabrik Dengan Mempertimbangkan Konsep Good Manufacturing Practice (GMP) Di UKM Rotterdam Bakery, Kota Batu
Main Author: | Sihombing, Wulandia Lucy Sari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5826/ |
Daftar Isi:
- UKM Rotterdam Bakery bergerak dalam industri pangan yang menghasilkan produk roti. Saat ini UKM Rotterdam Bakery masih belum sepenuhnya melaksanakan sistem GMP maupun persyaratan dasarnya seperti Standar Operasional Prosedur (SOP). Saat ini, UKM Rotterdam Bakery sedang berusaha memperbaiki sistem internal perusahaan terkait proses produksi, yaitu memperbaiki tata letak fasilitas pabrik dengan penerapan standar keamanan pangan. Perancangan ulang tata letak fasilitas dilakukan karena pertimbangan faktor bahaya yang paling tampak dan berpengaruh dalam sistem keamanan pangan di UKM Rotterdam Bakery, faktor bahaya tersebut yaitu tempat produksi dan fasilitas sanitasi. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi kontaminasi terhadap produk roti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian kondisi fasilitas produksi dengan persyaratan GMP dan menganalisis perancangan ulang tata letak fasilitas yang sesuai dengan persyaratan GMP untuk UKM Rotterdam Bakery. Metode analisis ini menggunakan GMP check list untuk mendapatkan pengetahuan secara umum mengenai pelaksanaan GMP beserta implementasinya secara langsung pada industri pengolahan roti. Lalu dilakukan pengamatan terhadap tata letak awal, ini dapat diketahui dengan menggambar denah awal dengan menggunakan bantuan Microsoft visio 2010. Kegiatan selanjutnya adalah analisis perbaikan tata letak fasilitas ini menggunakan metode Systematic Layout Planning (SLP) dengan berbasis pada GMP dengan memperhatikan Flow Process Chart (FPC) dan peta hubungan aktivitas atau Activity Relationship Chart (ARC). Hasil penelitian antara lain dengan menggunakan instrument GMP Checklist, ada beberapa yang hal yang berkaitan dengan tata letak fasilitas yang masih belum memenuhi standar banyak terlihat di ruang produksi roti manis. Hal yang paling tampak adalah ruang pendinginan dan penyimpanan produk dijadikan satu ruangan dan bersebelahan dengan ruang return yang pada dasarnya tidak sesuai dengan syarat GMP. Hasil rancangan tata letak fasilitas pabrik usulan dengan viii memperhatikan faktor keamanan pangan lebih efisien dibanding dengan tata letak awal pada UKM Rotterdam Bakery. Aliran perpindahan material yang mendorong terjadinya kontaminasi dapat dikurangi dengan penyusunan kembali stasiun kerja. Momen tata letak awal jauh lebih besar dibanding tata letak usulan yaitu 1694,1 meter dan 1275 meter per hari.