Ekstraksi Logam Berat Merkuri (Hg) Dari Limbah Pengolahan Bijih Emas (TAILING) Menggunakan Tanaman Akar Wangi (Vetiveria zizanioides L.) Dengan Penambahan Edta Dan Kompos

Main Author: Putra, Muhammad Kresna
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5818/
Daftar Isi:
  • Permasalahan lingkungan bukanlah hal yang baru, melainkan telah ada sejak manusia mengeksploitasi sumberdaya alam. Eksploitasi sumberdaya alam digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Salah satu kegiatan eksploitasi sumberdaya alam adalah pertambangan. Daerah Jawa Barat khususnya di wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor banyak kegiatan pertambangan, khususnya pertambangan logam emas (Au). Pertambangan dilakukan oleh masyarakat sekitar dikoordinasi oleh badan usaha milik desa (BUMDES) dan dilakukan dengan teknik tradisional. Pengolahan bijih emas dilakukan dengan amalgam merkuri (Hg). Pengolahan menghasilkan limbah (tailing) berupa lumpur yang banyak terkandung logam merkuri (Hg). Adanya pencemaran merkuri dari tailing perlu ditanggulangi karena dapat berdampak bagi kesehatan manusia. Salah satu cara menanggulangi permasalah ini adalah fitoremediasi. Fitoremediasi adalah penggunaan tumbuhan untuk menghilangkan polutan dari tanah atau perairan yang terkontaminasi (Rondonowu, 2014). Tanaman yang digunakan adalah tanaman hiperakumulator. Akar wangi (Vetiveria zizanioides L.) merupakan salah satu jenis tanaman hiperakumulator ideal menyerap logam merkuri. Upaya untuk meningkatkan serapan logam merkuri dan pertumbuhan tanaman adalah dengan penambahan kompos dan bahan khelat Ethylene Diamine Tetraacetic Acid (EDTA). Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah penambahan kompos dan khelat EDTA dapat meningkatkan serapan logam merkuri (Hg). Penelitian dilaksanakan di rumah kaca yang terletak di Kecamatan Dau, Kota Batu dan analisis laboratorium di Laboratorium Kimia Tanah, Jurusan Tanah FP UB dan Laboratorium kimia, jurusan MIPA UB. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2017. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial (RALF) yang memiliki 9 kombinasi perlakuan kompos dan khelat EDTA dengan dosis berbeda, dan 3 kali ulangan sehingga total perlakuan sebanyak 27 perlakuan. Analisis kimia yang dilakukan adalah pH, KTK, dan Konsentrasi logam merkuri awal dan akhir pada media tanam (tailing). Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kombinasi perlakuan kompos dan khelat EDTA dapat meningkatkan serapan logam merkuri oleh tanaman. Penambahan khelat EDTA mampu meningkatkan serapan logam merkuri sebanyak 178%. Pengaruh dari aplikasi kompos dengan dosis berbeda memberikan pengaruh nyata bagi jumlah daun, panjang daun, dan berat kering tanaman. Pemberian kompos mampu meningkatkan konsentrasi merkuri pada akar sebesar 108% dan 165% pada tajuk. Selain itu pemberian kombinasi keduanya mampu memperbaiki pH tanah, dan KTK tanah.