Analisis Kadmium (Cd) Pada Air, Sedimen Dan Kerang Darah (Anadara Granosa) Dari Perairan Kenjeran, Surabaya

Main Author: Puspita, Monita Kridha
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5775/
Daftar Isi:
  • Logam berat merupakan salah satu bahan pencemar di perairan yang sifatnya dapat berubah menjadi toksik jika kadarnya melebihi ambang batas yang ditentukan. Hal tersebut dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam perairan baik aspek ekologis maupun aspek biologis. Logam berat Cd yang melewati ambang batas optimum akan terakumulasi oleh organisme di sekitarnya terutama organisme yang menetap di dasar perairan seperti kerang darah. Kerang darah memiliki cara makan “filter feeder” yang menyebabkan berbagai macam substansi tersaring oleh insang, termasuk logam berat. Hal ini menyebabkan peningkatan akumulasi logam berat Cd di dalam tubuhnya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari – Maret 2017 di Perairan Kenjeran Surabaya, Laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam serta Laboratorium Hidrobiologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi logam berat Cd di perairan, sedimen dan kerang darah. Selain itu juga untuk mengetahui hubungan konsentrasi Cd pada air dan sedimen terhadap kerang darah, serta mengetahui kemampuan akumulasi kerang darah terhadap logam berat Cd. Metode yang digunakan adalah survei dengan penjelasan deskriptif melalui penentuan beberapa titik sampling yaitu stasiun 1 di daerah pemukiman nelayan, stasiun 2 di daerah hutan mangrove dan stasiun 3 di daerah laut Kenjeran. Sampel air, sedimen dan kerang darah diambil sebanyak 10 ekor tiap stasiun dengan 2 kali ulangan. Kemudian dianalisa menggunakan metode Atomic Absorption Spektrofotometry (AAS). Selain itu, dilakukan juga pengamatan kualitas air meliputi suhu, pH, salinitas, DO, TOM dan TSS. Rata-rata konsentrasi logam berat Cd di Perairan Kenjeran, Surabaya pada stasiun 1 yaitu sebesar 0,0087 ppm, stasiun 2 sebesar 0,0075 ppm, dan stasiun 3 sebesar 0,0065 ppm. Sedangkan konsentrasi Cd di dalam sedimen pada stasiun 1 sebesar 0,9009 ppm, stasiun 2 sebesar 0,7992 ppm dan stasiun 3 sebesar 0,7427 ppm. Konsentrasi Cd di dalam daging kerang darah pada stasiun 1 sebesar 0,1462 ppm, stasiun 2 sebesar 0,1285, dan stasiun 3 sebesar 0,1195 ppm. Berdasarkan data tersebut didapatkan persamaan regresi berganda Y = -0,8 + 14,36X1 + 0,12X2, dimana konsentrasi Cd di air dan sedimen memiliki hubungan yang kuat terhadap peningkatan konsentrasi Cd di dalam daging kerang darah. Rata-rata perhitungan BAF sebesar 0,1613 dan BCF sebesar 17,45, menunjukkan bahwa kerang darah bersifat akumulatif rendah terhadap logam berat Cd. Hasil analisis kualitas air di Perairan Kenjeran seperti suhu, pH, salinitas dan DO berturut-turut yaitu 29,750C, 8,3, 25,61‰, dan 6,11 mg/L. Dibandingkan dengan baku mutu yang sudah ditetapkan (suhu: 28-320C, pH: 7-8,5, salinitas: 33-34‰, DO: 20-80 mg/L), maka kualitas air di Perairan Kenjeran masih berada dalam kisaran normal untuk kehidupan kerang darah. Sedangkan nilai untuk TOM dan TSS yaitu 25,49 mg/L dan 735,11 mg/L. Nilai tersebut sudah melebihi baku mutu yang ditetapkan yaitu untuk TOM kurang dari 20 mg/L dan TSS 20-80 mg/L, sehingga bisa membahayakan bagi kehidupan kerang darah. Kondisi Perairan Kenjeran Surabaya mengandung logam berat Cd melebihi ambang batas yang ditentukan oleh KepMen LH No. 51 tahun 2004. Namun, untuk kandungan logam berat Cd di sedimen dan kerang darah (Anadara granosa) masih dalam kisaran yang diperbolehkan, sehingga kerang darah (Anadara granosa) masih layak untuk dikonsumsi. Meskipun masih dalam kisaran optimal, disarankan kepada masyarakat yang mengkonsumsi kerang darah (Anadara granosa) untuk melakukan treatment terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi agar kandungan logam berat yang terdapat dalam daging kerang darah (Anadara granosa) dapat berkurang.