Daya Hambat Berbagai Konsentrasi Dekok Daun Sirih Hijau (Piper Betle L.) Terhadap Bakteri Streptococcus Agalactiae Penyebab Mastitis Subklinis Pada Sapi Perah
Main Author: | Pratama, Muhammad Arwandi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/576/1/Pratama%2C%20Muhammad%20Arwandi.pdf http://repository.ub.ac.id/576/ |
Daftar Isi:
- Penurunan produksi sapi perah dapat di sebabkan olah beberapa faktor salah satunya yaitu disebabkan oleh penyakit mastitis. Mastitis biasanya dikenal oleh peternak yaitu radang ambing dimana ambing pada ternak berwarna kemerahan. Infeksi mastitis pada ternak perah sebagian besar disebabkan bakteri penyebab mastitis yaitu Streptococcus agalactiae. Pencegahan mastitis yang biasa dilakukan di peternakan sapi perah yaitu dengan melakukan teat dipping pada ambing. Umunya peternakan melakukan teat dipping menggunakan antiseptik yang berasal dari larutan bersifat kimia berupa iodips. Penggunaan larutan kima yaitu iodips pada pengobatan mastitis membawa dampak residu pada produk yang dihasilkan peternak, sehingga perlu adanya antibakteri alami untuk menangani mastitis. Daun sirih hijau mengandung fenol, yang memiliki peran sebagai racun bagi mikroba dengan menghambat aktivitas enzimnya. Katekol, pirogalol, quinon, eugenol, flavon dan flavonoid merupakan termasuk golongan fenol dan mempunyai kemampuan sebagian bahan antimikroba teat dipping yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae. viii Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui konsentrasi terbaik dari dekok daun sirih (Piper betle L.) yang mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri streptococcus agalactiae penyebab mastitis pada sapi perah. Peneletian ini dilaksanakan dari 28 Januari 2017 sampai dengan 28 Februari 2017. Pembuatan dekok daun sirih hijau (Piper betle L.) dilakukan di Laboratorium Produksi Ternak Perah Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Pembiakan bakteri streptococcus agalactiae dan uji daya hambat bakteri tersebut dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Saintek Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 5 ulangan. Konsentrasi dekok daun sirih hijau (Piper betle L.) yaitu 10% (P1), 20% (P2), 30% (P3), 40% (P4), 50% (P5) dan iodips (P0) yang digunakan sebagai kontrol atau pembanding. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode cakram kertas untuk mengetahui daya hambat dengan analogi penentuan zona hambat. Penetuan diameter zona hambat dengan mengamati dan mengukur zona terang yang berada di bagian luar. Data yang di peroleh di analisi menggunakan analisi ragam (ANOVA) dengan uji Duncan apabila terdapat perbedaan yang nyata. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae. Rata-rata nilai daya hambat semakin besar dengan bertambahnya konsentrasi dekok daun sirih hijau yang di berikan. Pada P5 (dekok daun sirih konsentasi 50%) memiliki nilai rata-rata daya hambat sebesar 6,08 mm nilai P5 lebih tinggi di bandingkan dengan perlakuan P1, P2, P3, P4, yang masing masing memiliki nilai secara berurutan dan 4,22mm; 5,27 mm; 6 mm dan 6,01 mm. Pada P0 nilai daya hambatnya masih diatas P5 yakni sebesar 7,8 mm. ix Kesimpulanya adalah semakin tinggi konsentrasi dekok daun sirih hijau maka zona hambat pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae semakin besar dan dekok daun sirih hijau pada konsentrasi 50% memiliki daya hambat yang paling besar (6,08 ± 0,14) mm terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae. Saran dari penelitian ini yaitu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut secara in vivo atau dilapang menggunakan larutan teat dipping dari daun sirih hijau dengan konsentrasi lebih dari 50%.