Strategi Komunikasi Politik Calon Kepala Desa Dalam Pemilihan Kepala Desa (Studi di Desa Kawedusan Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri)

Main Author: Pawitri, Rosita Asti
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5746/
Daftar Isi:
  • Penggunaan strategi komunikasi politik dalam pemilihan umum sangatlah wajar. Strategi komunikasi politik umumnya digunakan pada pemilihan umum tingkat negara, provinsi, kota/kabupaten bahkan pada tingkat desa. Dimana dalam tingkat desa diselenggarakan pemilihan umum baik untuk memilih kepala desa, dimana untuk memenangkan sebuah pemilihan umum diperlukan strategi komunikasi politik yang dilakukan oleh calon kepala desa yang ditujukan kepada masyarakat desa. Tidak terkecuali pemilihan kepala desa di Desa Kawedusan, dimana masing-masing calon menggunkan strategi komunikasi politik untuk menarik simpati masyarakat guna memenangkan perolehan suara dalam Pilkades. Sehubungan dengan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis strategi komunikasi politik calon kepala desa, selain itu untukmengetahuifaktor apa saja yang mempengaruhi strategi komunikasi masing-masing calon kepala desa dalam pemilihan kepala desa di Desa Kawedusan Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif jenis deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Desa Kawedusan yang menggelar Pilkades pada 28 Desember 2016. Sumber data diperoleh dari calon kepala desa dan warga masyarakat Desa Kawedusan. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis berdasarkan Miles, Huberman, dan Saldana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi politik yang dilakukan oleh calon Kepala Desa Kawedusan yaitu pertama merawat ketokohan yaitu dengan cara menumbuhkan citra baik dari diri calon kepada masyarakat melalui pembangunan, maupun kesejahteraan masyarakat, kedua memantapkan kelembagaan yaitu dengan memberikan fasilitas secara lengkap kepada para kader serta adanya money politic di dalamnya.Ketiga menyusun pesan persuasif yaitu dengan menyampaikan pesan persuasif dengan menyampaikan pesan ingin mengoptimalkan kinerja perangkat desa, memaksimalkan pelayanan, maupun kesejahteraan masyarakat. Keempat memilah dan memilih media yaitu dengan menggunakan media berupa baliho dan poster. Kelima menciptakan kebersamaan yaitu dengan melakukan kunjungan kerumah-rumah warga dan kepala desa (open house). Dalam penelitian ini ada faktor yang mempengaruhi strategi komunikasi politik masing-masing calon kepala desa yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung seringkali dianggap sebagai hal-hal yang membantu calon kepala desa dalam strategi komunikasi politik seperti mempunyai dana yang cukup untuk kampanye, serta figur yang dikenal baik dan mempunyai latar belakang yang bagus. Sedangkan faktor penghambat dianggap sebagai kendala dalam menjalankan strategi tersebut, seperti dana yang tidak memadai serta masyarakat yang sulit ditebak.