Perbedaan Kualitas Semen Beku Sapi Peranakan Ongole (PO) Pada Pengencer Cauda Epididymal Plasma-2 (CEP-2) Dengan Level Bovine Serum Albumin (BSA) 0,2% Dan 0,4%
Main Author: | Wiranto, - |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5716/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dirancang untuk mengetahui perbedaan kualitas level BSA 0,2% dan 0,4% dalam pengencer CEP-2 + 10% Kuning telur. Semen segar dikoleksi dari 3 pejantan Sapi PO berumur 3 tahun menggunakan vagina buatan dilakukan satu kali seminggu. Metode penelitian ini adalah experimental laboratorium menggunakan pola Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga perlakuan dan sepuluh ulangan, perlakuan adalah menggunakan pengencer CEP-2 + 10% Kuning Telur (P0), CEP-2 + 10% Kuning Telur + 0,2% BSA (P1), CEP-2 + 10% Kuning Telur + 0,4% BSA (P2). Apabila terdapat perbedaan yang nyata maupun sangat nyata akan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasilnya menunjukkan bahwa pengencer CEP-2 – 10% kuning telur dengan 0,2% BSA berbeda nyata (p<0,05) terhadap kualitas spermatozoa pada PTM selama proses pembekuan P0 (75,35±4,51)%, P1 (82,08±5,41)% dan P2 (79,73±4,79)% dalam hal persentase viabilitas spermatozoa. Semua perlakuan total spermatozoa motil pada PTM selama proses pembekuan lebih tinggi dibandingkan standar SNI 40 juta/ml. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 0,2% BSA efektif menjaga persentase viabilitas selama proses pembekuan, peneliti menyarankan untuk menggunakan 0,2% BSA karena mampu mempertahankan kualitas spermatozoa selama proses pembekuan.