Pengaruh Jenis Hijauan Dalam Pakan Terhadap Konsumsi, Efisiensi, Konversi Pakan Dan Iofc Pada Sapi Perah Laktasi

Main Author: Akromansyah, Muhammad Fahmi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5710/
Daftar Isi:
  • Kebutuhan masyarakat akan konsumsi susu sapi dari tahun ke tahun terus meningkat, konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia akan terus ditingkatkan karena saat ini baru mencapai 11,09 liter per tahun, masih jauh di bawah konsumsi per kapita negara-negara ASEAN lainnya yang mencapai lebih dari 20 liter per kapita per tahun. Ketersediaan susu yang berasal dari dalam negeri tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satu masalah dalam hal produktivitas ternak sapi perah adalah faktor pakan, khususnya pakan hijauan yang merupakan pakan utama. Umumnya jenis hijauan yang diberikan ke ternak sapi perah adalah rumput gajah (Pennisetum purpureum) dan tebon jagung (maize stover) yang memiliki kandungan nutrien dan produksinya dilahan cukup besar, namun kenyataannya produktivitas ternak belum memadai. Salah satu pakan hijauan alernatif adalah rumput odot (Pennisetum purpureum cv.Mott) atau biasa disebut rumput gajah mini (dwarf elephant grass) yang merupakan jenis rumput unggul yang mempunyai produktivitas yang tinggi, kandungan nutrien yang cukup baik dan memiliki palatabilitas yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh jenis hijauan dalam pakan terhadap konsumsi, efisiensi, konversi pakan dan Income Over Feed Cost (IOFC) pada sapi perah Peranakan Friesian Holstein (PFH) laktasi dan untuk mendapatkan perlakuaan terbaik yang menghasilkan data konsumsi, efisisiensi, konversi pakan dan Income Over Feed Cost (IOFC) yang terbaik. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis hijauan. Metode yang digunakan adalah metode percobaan dengan menggunakan RBSL (rancangan bujur sangkar latin) terdiri dari 4 perlakuan dan 2 ulangan. Adapun perlakuan dalam penelitian ini yaitu P1 = 60% BK (Rumput Odot + Tebon Jagung) + 40% BK Konsentrat, P2 = 60% BK (Rumput Gajah + Tebon Jagung) + 40% BK Konsentrat, P3 = 60% BK Rumput Gajah + 40% BK Konsentrat, P4 = 60% BK Rumput Odot + 40% BK Konsentrat. Variabel yang diamati adalah konsumsi, efisiensi, konversi pakan dan IOFC. Data dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD) apabila hasilnya berbeda nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh jenis hijauan dalam pakan pada konsumsi pakan memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi BK, konsumsi BO dan Konsumsi PK. Terdapat kecenderungan kandungan KBK tertinggi pada P2 (133,58±11,67), kecenderungan KBO tertinggi pada P2 (111,40±8,90) dan kecenderungan KPK pada P1 (17,33±1,27). Jenis hijauan dalam pakan memeberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap efisiensi pakan. Terdapat kecenderungan efisiensi pakan tertinggi pada perlakuan P4 (88,90±2,65). Jenis hijauan dalam pakan memeberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap konversi pakan. Terdapat kecenderungan konversi pakan tertinggi pada perlakuan P4 (1,05±0,13). Jenis hijauan dalam pakan memeberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap IOFC. Terdapat kecenderungan IOFC tertinggi pada perlakuan P4 (23940,00±4204,01). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Penggunaan jenis hijauan rumput odot, rumput gajah dan tebon jagung dalam pakan tidak memiliki perbedaan yang nyata ditinjau dari konsumsi, efisiensi, konversi pakan dan IOFC pada sapi perah laktasi. Semakin banyak konsumsi bahan kering dan bahan organik oleh ternak maka semakin banyak pula konsumsi protein kasar. Perlakuan P4 = 60% (BK) rumput odot + 40% (BK) konsentrat menjadi perlakuan yang terbaik berdasarkan hasil dari efisiensi pakan, konversi pakan dan IOFC (Income Over Feed Cost). Saran dalam penelitian ini adalah perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan rumput odot dalam pakan ternak sapi perah laktasi, agar bisa mengetahui penggunaan rumput odot dalam pakan yang paling efisien.