Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan Terhadap Berat Telur, Indeks Bentuk Telur, Dan Persentase Bagian-Bagian Telur Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica)

Main Author: Daniah, Gebes Qutu Fuha
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5692/
Daftar Isi:
  • Salah satu masalah dalam faktor pakan adalah cara pemberian pakan. Pemberian pakan yang terlalu sering dilakukan dapat mengganggu puyuh sehingga memungkinkan terjadinya stres dan dapat meningkatkan lemak tubuh. Oleh karena itu, pemberian pakan perlu dilakukan pada waktu yang tepat. Pemberian pakan pada unggas dapat dilakukan dengan pola frekuensi pemberian pakan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi baik dari segi tenaga maupun waktu. Unggas yang dilatih dengan sistem frekuensi pemberian pakan akan membuat tembolok terbiasa menyimpan pakan dalam jumlah yang besar. Hal tersebut menunjukkan bahwa tembolok memiliki peran penting dalam sistem pencernaaan makanan. Pakan yang telah dikonsumsi puyuh dengan pola frekuensi pemberian pakan diduga vi mampu menunjang kelangsungan hidup maupun untuk produksi telur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh frekuensi pemberian pakan terhadap berat telur, indeks bentuk telur, dan persentase bagian-bagian telur puyuh. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan peternak mengenai frekuensi pemberian pakan yang optimal dan pengaruhnya terhadap kualitas telur puyuh, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dalam beternak puyuh. Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso Malang, mulai dari tanggal 22 Mei - 22 Juni 2017. Analisis kualitas telur dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah puyuh betina fase layer umur sembilan minggu sebanyak 100 ekor, pakan, dan air minum. Pakan komersil yang digunakan pada penelitian ini diproduksi PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dengan bentuk fine crumbel. Peralatan yang digunakan dalam penelitian antara lain: kandang baterai yang terdiri dari 20 bagian dengan ukuran pada masing-masing unit panjang 30 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 10 cm yang diisi lima ekor puyuh, tempat pakan dan minum, sekat, lampu 45 watt, timbangan digital, termometer dan plastik. Peralatan yang digunakan dalam analisis kualitas telur adalah jangka sorong, timbangan analitik dengan ketelitian 0,01 gram, gelas plastik, gunting, alat tulis, dan peralatan lain yang menunjang kegiatan penelitian. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan dibedakan berdasarkan selang waktu pemberian pakan, yaitu: P0 (dua kali sehari), P1 (satu hari sekali), P2 (dua hari sekali), P3 (tiga hari sekali). Setiap perlakuan mendapatkan jatah pakan 26 g/ekor/hari dimana pakan yang diberikan menyesuaikan dengan kebutuhan perhari. Pengambilan sampel telur dilakukan sebanyak 10 kali selama 1 bulan. Variabel yang diamati adalah berat telur, indeks bentuk telur, persentase kuning, persentase putih dan persentase kerabang telur puyuh. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa frekuensi pemberian pakan tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap berat telur, indeks bentuk telur, persentase kuning telur, persentase putih telur, dan persentase kerabang telur. Ditinjau dari hasil kualitas telur tersebut, hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan tiga hari sekali lebih efisien baik dari segi tenaga maupun waktu. Oleh karena itu, pemberian pakan dapat dilakukan tiga hari sekali.