Kualitas Pupuk Organik Berbahan Dasar Lumpur Organik Limbah Ternak

Main Author: Fajarwati, Ismatul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5681/
Daftar Isi:
  • Limbah kotoran ternak sapi semakin hari meningkat jumlahnya yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Limbah kotoran ternak dapat berupa limbah segar ternak (slurry) dan limbah gas bio (sludge). Slurry dan sludge mengandung banyak mineral yang sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman seperti fosfor (P), magnesium (Mg), kalsium (Ca), kalium (K), tembaga (Cu), dan seng (Zn). Jerami tebu berfungsi sebagai sumber bahan organik, fungsi porositas (celah ruang antar partikel) dan sebagai masuknya oksigen bagi perkembangan mikroba dalam penguraian bahan-bahan organik. Selain itu jumlah tanaman tebu di Indonesia yang banyak juga diikuti dengan jumlah jerami yang banyak pula. Para petani tebu biasanya membakar jerami tebu untuk mengurangi jumlah yang melimpah. Pembakaran dapat menyebabkan pencemaran udara sehingga dibutuhkan alternatif lain yaitu dengan mengolah limbah ternak dan limbah tanaman tebu adalah sebagai bahan tambahan pupuk organik. Kualitas pupuk organik merupakan salah satu parameter penting sehingga diperlukan uji kualitas terhadap pupuk organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahan mana yang paling baik untuk dijadikan pupuk organik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap pola tersarang, perlakuan terbagi atas lama fermentasi (tanpa fermentasi, fermentasi 1 minggu, fermentasi 2 minggu, fermentasi 3 minggu, fermentasi 4 minggu) dan 2 jenis limbah ternak (slurry dan sludge), tersarang pada lama fermentasi dengan menggunakan analisis varian 2 perlakuan dan 2 ulangan. Data dalam penelitian dianalisis menggunakan ANOVA (Analisys of Varian), apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji lanjut jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis limbah kotoran ternak slurry dan sludge memberikan pengaruh perbedaan yang sangat nyata (P < 0,01) terhadap pH, kadar air, nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), karbon (C) dan rasio C/N. Lama fermentasi tersarang memberikan pengaruh perbedaan yang sangat nyata (P < 0,01) terhadap pH, kadar air, nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), karbon (C) dan rasio C/N pupuk organik. Kesimpulan dari penelitian ini slurry dan sludge mempengaruhi kualitas dari pupuk organik yang dihasilkan dan pupuk organik yang terbaik adalah pupuk organik dengan bahan slurry karena pH masih berkisar 7,5 dan kadar air mendekati 50% sedangkan N,P,K, Karbon dan C/N memenuhi standar SNI. Saran dalam penelitian ini adalah sebaiknya digunakan bahan slurry untuk membuat pupuk organik