Uji Efektifitas Pupuk Hayati Pada Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

Main Author: Siahaan, Christian Daniel
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5669/
Daftar Isi:
  • Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) ialah salah satu komoditas unggulan hortikultura di Indonesia yang merupakan salah satu jenis sayuran yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Setiap tahun kebutuhan cabai rawit meningkat terus - menerus sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri. Permasalahan yang mempengaruhi produktivitas tanaman cabai ialah kandungan hara yang ada di dalam tanah dan penggunaan pupuk kimia secara terus menerus tanpa diiringi dengan bahan organik yang dapat menyebabkan tanah menjadi tandus dan produktifitas tanaman menurun. Penggunaan pupuk hayati sebagai upaya untuk meningkatkan kesuburan tanah dan efisiensi pemberian pupuk anorganik dan tercipta agroekosistem yang berlanjut. Pupuk hayati yang digunakan ialah pupuk hayati Biopenta. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh pupuk hayati dan pengurangan dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Penelitian dilaksanakan pada 15 September 2016 sampai 03 Maret 2017 di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang dengan ketinggian tempat 500 mdpl. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat kali ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ialah perlakuan kontrol (P0), dosis pupuk NPK 100 % (P1), pupuk hayati (P2), pupuk hayati + NPK 25 % (P3), pupuk hayati + NPK 50 % (P4), pupuk hayati + NPK 75 % (P5) dan pupuk hayati + NPK 100 5 (P6). Pengamatan dilakukan secara destruktif dan non destruktif dengan mengambil masing – masing 2 sampel tanaman contoh. Pengamatan dilakukan setiap 21 hari sekali hingga panen pada 105 hst. Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas daun (cm2), jumlah cabang (buah), jumlah buah (buah), bobot basah buah (g), bobot kering buah (g), bobot basah tanaman (g), bobot kering tanaman (g). Data hasil pengamatan selanjutnya dianalisis secara statistik menggunakan sidik ragam. Bila hasil pengujian diperoleh perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata pada pemberian pupuk hayati dan pengurangan dosis pupuk NPK terhadap parameter pertumbuhan (jumlah daun, luas daun dan jumlah cabang) dan produktivitas (bobot basah buah, bobot kering buah, jumlah buah, bobot basah tanaman dan bobot kering tanaman), akan tetapi tidak berpengaruh pada parameter tinggi tanaman. Pemberian pupuk hayati dapat mengurangi penggunaan dosis pupuk NPK hingga 25 % terhadap pertumbuhan cabai rawit dengan menghasilkan bobot kering tanaman sebesar 54,05 g/tan dan 53,61 g/tan. Pada jumlah buah cabai/tanaman, bobot basah buah/tanaman dan bobot kering buah/tanaman, pemberian pupuk hayati dan pengurangan pupuk NPK hingga 50 % memberikan hasil yang lebih baik daripada kontrol dan penggunaan pupuk NPK 100 % dengan nilai RAE > 100 % (113 %, 143 % dan 159 %) dan R/C > 1 (3,10, 3,69 dan 4,04).