Karakteristik Karkas Dan Red Offal Sapi Bali Jantan Berdasarkan Tingkatan Umur Yang Berbeda
Main Author: | Lestari, Tawang Aji |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5659/ |
Daftar Isi:
- Sapi Bali (Bos sondaicus) merupakan salah satu hasil domestikasi banteng (Bos-bibos banteng). Sapi Bali dapat dikembangkan sebagai pemenuh protein hewani yang baik, karena produksi karkas dapat mencapai 59% serta pertumbuhan bobot badan harian (PBBH) 0,6-0,8 kg/hari sehingga dapat digunakan sebagai acuan pemeliharaan dengan produksi akhir yang maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkatan umur yang berbeda terhadap karakteristik karkas dan red offal sapi Bali jantan. Manfaat dari penelitian ini sebagai dasar penilaian karakteristik karkas dan red offal sapi Bali jantan dari peternakan rakyat di Pulau Bali. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian Kota Surabaya yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kegiatan Penelitian dilaksanakan pada 25 Februari hingga 25 Maret 2017. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi Bali jantan sebanyak 115 ekor terdiri atas 54 ekor PI2 dan 61 ekor PI4, sampel berasal dari peternakan rakyat di Pulau Bali. yang dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian Surabaya. Variabel yang diamati meliputi umur, bobot potong, bobot karkas, bobot tulang, bobot lemak dan red offal (jantung, paru-paru, hati, ginjal, lemak ginjal dan limpa). Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, pemilihan lokasi penelitian secara purposive sampling. Pengambilan sampel secara acak, selanjutnya data dikelompokkan berdasarkan umur. Data dianalisis menggunakan uji t-hitung tidak berpasangan untuk mengetahui pengaruh umur terhadap karakteristik karkas dan red offal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa umur berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot potong, bobot karkas, bobot daging, bobot tulang dan bobot lemak. Rataan bobot potong PI2 342,07±30,96 kg dan PI4 448,82±32,88 kg. Rataan bobot karkas PI2 182,62±17,25 kg dan PI4 251,73±17,86 kg. Rataan Bobot daging PI2 129,36±12,96 kg dan PI4 179,59±14,36. Rataan bobot tulang PI2 32,01±3,05 kg dan PI4 44,27±3,36 kg. Rataan bobot lemak PI2 7,36±0,72 kg dan PI4 11,15±1,10 kg. Persentase bobot karkas, daging dan tulang berbeda nyata (P<0,05) persentase karkas PI2 53,39% dan PI4 56,12%, persentase bobot daging PI2 70,82% dan PI4 71,31% serta persentase tulang PI2 17,54% dan PI4 17,59%. Persentase bobot lemak menunjukkan bahwa umur berpengaruh sangat nyata (P<0,01) persentase lemak PI2 4,04% dan PI4 4,43%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa umur berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot jantung, bobot paru-paru, bobot hati, bobot ginjal, bobot lemak ginjal dan bobot limpa. Rataan bobot jantung PI2 1,15±0,10 kg dan PI4 1,34±0,13 kg. Rataan bobot paru-paru PI2 2,31±0,17 kg dan PI4 2,54±0,26 kg. Rataan bobot hati PI2 3,26±0,26 kg dan PI4 4,63±0,45 kg . Rataan bobot ginjal PI2 0,57±0,05 kg dan PI4 0,67±0,07 kg. Rataan bobot lemak ginjal PI2 3,96±0,39 kg dan PI4 4,16±0,40 kg. Rataan bobot limpa PI2 0,74±0,07 kg dan PI4 0,87±0,09 kg. Persentase red offal berdasarkan bobot badan menunjukkan penurunan seiring bertambahnya umur, persentase jantung PI2 0,34% dan PI4 0,30%, persentase paru-paru PI2 0,68% dan PI4 0,57%, persentase ginjal PI2 0,17% dan PI4 0,15%, persentase lemak ginjal PI2 1,16% dan PI4 0,93% dan persentase limpa PI2 0,22% dan PI4 0,19%, namun persentase hati meningkat PI2 0,96% dan PI4 1,03%, Hasil penelitian dapat disimpulkan Produksi karkas dan red offal sapi Bali jantan PI4 lebih tinggi dibandingkan PI2, persentase red offal PI2 lebih tinggi dibandingkan PI4. Umur yang bertambah akan meningkatkan produksi karkas dan menurunkan persentase red offal. Saran sebaiknya pemotongan dilakukan pada ternak umur PI4, karena memiliki produksi karkas yang tinggi dengan persentase red offal yang rendah.