Strategi Pemasaran Politik Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus Islam Dalam PEMIRA (Studi Kasus Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus KAMMI, HMI, DAN PMII yang Mengikuti Pemira FISIP UB)
Main Author: | Kristanto,, Claudia Margaretta |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5645/ |
Daftar Isi:
- Pemira adalah bentuk kecil dari sebuah demokrasi di negara Republik Indonesia yang dilaksanakan di dalam kampus, Pemira merupakan benuk nyata dari kegiatan politik praktis didalam kampus, pembelajaran politik secara nyata didalam kampus, Pemira didalam kampus sering diikuti oleh Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus, dengan strategi marketing politik yang berbeda-beda juga, strategi marketing politik ini menjadi penting sebagai alat atau cara untuk memenangkan Pemira dari setiap Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus yang mengikuti Pemira FISIP Universitas Brawijaya tahun 2016 yaitu KAMMI, HMI, dan PMII . Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder.Sedangkan analisa data yang digunakan adalah analisa deskriptif dengan tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian mengenai Strategi Pemasaran Politik Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus Islam Dalam PEMIRA ini dengan menggunakan uji teori milik Nursal dalam buku Firmazah mengenai strategi marketing politik, menyatakan bahwa perlunya sebuah survey atau polling sebelum menentukan strategi untuk melihat kondisi pasar, kemudian menentukan branding sebagai ciri khas dan pembeda dengan lawan, kemudian menggunakan tiga cara untuk melempar branding tersebut kepada calon pemilih yaitu Push Marketing, Pass Marketing, dan Pull Marketing , dengan tiga cara ini akan diketahui apakah calon pemilih akan tertarik untuk memilih calon kandidat . KAMMI dan HMI memutuskan untuk berkoalisi dan maju dalam PEMIRA, sedangkan PMII maju tanpa koalisi. Strategi marketing politik yang digunakan kedua calon ini berbeda dan memiliki ciri khas masing-masing. KAMMI dan HMI menggunakan kampanye kreatif untuk mengemas branding mereka, sedangkan PMII tetap menggunakan cara yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya.