Hubungan Antara Periode Laktasi Dengan Produksi Dan Kadar Lemak Susu Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein (PFH)

Main Author: Pangestu, Intan Kartika
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5628/
Daftar Isi:
  • Sapi perah yang sedang laktasi memerlukan pasokan nutrisi yang memadai dari segi kualitas maupun kuantitas untuk produksi susu. Produksi susu sangat dipengaruhi oleh faktor internal (genetik) serta faktor eksternal (pakan dan lingkungan ternak). Susu dihasilkan dari sekresi kelenjar ambing/mammae ternak mamalia. Susu dipengaruhi oleh dua faktor yaitu produksi dan kualitas susu segar. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan di peternakan UD Sultoni desa Tawangrejo Kecamatan Garum Kabupaten Blitar. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara periode laktasi terhadap produksi dengan kadar lemak susu sapi perah Peranakan Friesian Holstein (PFH). Materi yang digunakan adalah sampel susu dari 40 ekor induk sapi perah peranakan Friesian Holstein (PFH) yang memiliki kriteria periode laktasi 1 sampai periode laktasi 5. Metode penelitian yang digunakan adalah pengamatan langsung dan survei di lokasi penelitian, pengujian kadar lemak menggunakan metode gerber. Pengambilan data primer dilakukan dengan pengumpulan data produksi susu dilakukan pada saat sapi diperah secara manual pada pagi dan sore hari. Pengujian kadar lemak susu dilakukan pada awal bulan 1 dan awal bulan 2 di laboratorium Produksi Ternak Perah Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan produksi susu tertinggi dihasilkan pada periode laktasi ke 3 sebesar 14.95 liter/ekor/hari dan rataan produksi susu terendah dihasilkan pada periode laktasi 5 sebesar 11.77 liter/ekor/hari. Hasil persamaan regresi Y=14.48-0.44x artinya setiap peningkatan satu periode laktasi akan menurunkan produksi susu sebesar 0.44 liter, dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 1.21%. Kadar lemak tertinggi terdapat pada periode laktasi 5 yaitu diperoleh kadar lemak sebesar 4.75% dan kadar lemak terendah terdapat pada periode laktasi 3 yaitu diperoleh kadar lemak sebesar 3.69%. Hasil persamaan regresi Y=3.88+0.11x artinya setiap peningkatan satu periode laktasi akan meningkatkan kadar lemak sebesar 0.11 %, dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 1.96%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hubungan antara periode laktasi dengan produksi susu memiliki hubungan negatif lemah. Hubungan antara periode laktasi dan kadar lemak adalah positif yang lemah.