Hubungan Kadar Logam Berat Pb, Cd, Hg Terhadap Metallothionein (MT) Pada Tiram Crassostrea Iredalei Dan Tiram Crassostrea glomerata Di Pesisir Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik

Main Author: Ferdianto, Cornelius Henry
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/562/1/Cornelius%20Henry%20Ferdianto.pdf
http://repository.ub.ac.id/562/
Daftar Isi:
  • Bahan pencemar yang sering kali ditemukan diperairan adalah Timbal (Pb), Kadmium (Cd) dan Merkuri (Hg), logam tersebut juga ditemukan di dalam tubuh tiram. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017, bertujuan untuk menganalisis kadar Pb, Cd, Hg di air, insang dan lambung serta kadar MT pada insang dan lambung Tiram Crassostrea iredalei dan Crassostrea glomerata di pesisir Gresik, disamping itu juga menganalisis hubungan kadar logam berat pada insang dan lambung terhadap kadar MT Crassostrea iredalei dan Crassostrea glomerata. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan penjelasan deskriptif melalui penentuan titik sampling yaitu stasiun 1 berada di daerah pelabuhan, stasiun 2 di daerah muara sungai di dekat pelabuhan utama dan stasiun 3 didaerah tempat pelelangan ikan (TPI). Tiram yang telah dikumpulkan dari lokasi penelitian kemudian diberi aerasi dalam wadah, kemudian dibawa ke laboratorium untuk dibedah guna mengambil jaringan insang dan lambung. Analisis kadar logam berat (Pb, Cd, Hg) pada air, insang dan lambung tiram menggunakan metode AAS serta untuk mengetahui kadar metallothionein pada insang dan lambung tiram menggunakan metode ELISA (Enzyme Linked Immunosurbent Assay). Pengamatan kualitas air dilakukan di lapang terdiri dari suhu, derajat kesaman (pH), oksigen terlarut (DO) dan Salinitas. Kadar logam berat pada Tiram Crassostrea iredalei dan Crassostrea glomerata Pb tertinggi yaitu 0,613 mg/l pada lokasi di dekat TPI dan pengolahan ikan karena lokasi tersebut dekat dengan buangan limbah pupuk dan pestisida. rata-rata Cd tertinggi (0,361 mg/l) dan Hg tertinggi (0,241 mg/l) diperoleh di pelabuhan dan muara sungai. Kedua jenis logam tersebut diduga berasal dari cat pelindung kapal dan limbah yang terbawa oleh aliran sungai dari bagian hulu. Hasil analisis kadar MT pada Tiram Crassostrea iredalei rata-rata tertinggi di stasiun 1, pada insang (11.150 ng/ml) dan lambung (6.350 ng/ml). Sedangkan kadar metallothionein pada Tiram Crassostrea glomerata didapatkan hasil ratarata tertinggi di stasiun 2 pada insang (15.700 ng/ml) dan lambung (6525 ng/ml). Logam berat Pb, Cd dan Hg pada insang dan lambung tiram Crassostrea iredalei dan Crassostrea glomerata memiliki hubungan yang sangat kuat dengan koefisien korelasi lebih dari 97 %. Kadar logam berat pada insang dan lambung dari kedua jenis tiram tidak berbeda nyata. Hasil analisis kualitas air dari lokasi penelitian masih berada dalam kisaran yang baik untuk kehidupan biota air yaitu suhu didapatkan kisaran nilai 22,3 ̊C – 29,9 ̊C, nilai pH 8, salinitas 16‰ – 28‰ dan oksigen terlarut berkisar antara 4 - 7,9 ppm. Kadar metallothionein sangat berkorelasi dengan kadar logam berat (Pb, Cd, Hg), sehingga dapat digunakan untuk menduga keadaan lingkungan pesisir.