Efek Penggantian Bekatul Dengan Tepung Kayambang (Salvinia Molesta) Dalam Pakan Terhadap Kecernaan Protein Dan Energi Metabolis Ayam Pedaging
Main Author: | Widyasari, Emilia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5618/ |
Daftar Isi:
- Tanaman kayambang merupakan limbah pertanian yang masih belum banyak dimanfaatkan oleh para petani peternak. Kayambang termasuk gulma air (duckweed) yang menutupi permukaan air dan cenderung dibersihkan dari permukaan air karena produksi dan penyebarannya yang sangat cepat sehingga menurunkan populasi ikan. Potensi kayambang sebagai pakan ternak sangat besar karena mengandung nutrien dan masih tergolong sebagai pakan inkonvensional yang dapat digunakan sebagai alternatif bahan pakan sumber protein berserat, mineral, dan zat aktif seperti asam lemak esensial, pigmen xanthophyll serta ß-karoten yang baik untuk dimanfaatkan ternak. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 17 Maret sampai 22 April 2015 di Laboratorium Lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang, untuk analisis proksimat dan gross energy bahan pakan, pakan, dan eksreta dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. viii Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan level optimal penggantian bekatul dengan tepung kayambang dalam pakan terhadap kecernaan protein dan energi metabolis ayam pedaging. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai imbuhan dalam penyusunan pakan, khususnya ayam pedaging yang dapat diproduksi dalam skala industri dalam usaha peningkatan usaha peternakan. Materi dalam penelitian adalah ayam pedaging strain Lohman yang berjumlah 20 ekor yang tidak dibedakan jenis kelaminnya dan pemeliharaan dilakukan selama 35 hari. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu percobaan dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan empat kali ulangan, sehingga terdapat 20 unit percobaan dan setiap unit percobaan terdiri dari satu ekor. Pakan yang digunakan dibedakan menjadi dua, pada periode starter menggunakan pakan komersil dan pada periode finisher menggunakan pakan campuran jagung, konsentrat dan bekatul. Pakan dan minum diberikan secara ad libitum, adapun perlakuan yang digunakan dalam penelitian yaitu: P0 pakan tanpa menggunakan tepung kayambang, P1 pengganti bekatul 2,5% dengan tepung kayambang, P2 pengganti bekatul 5% dengan tepung kayambang, P3 pengganti bekatul 7,5% dengan tepung kayambang dan P4 pengganti bekatul 10% dengan tepung kayambang. Data dianalisis dengan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing perlakuan memberikan perbedaan pengaruh yang sangat nyata (P>0,01) terhadap kecernaan protein kasar (KCPK) dan pengaruh tidak berbeda nyata terhadap energi metabolis semu (AME) dan energi metabolis semu terkoreksi N (AMEn). Hasil yang didapat berdasarkan masing-masing perlakuan P0,P1, P2, P3 dan P4 untuk kecernaan protein kasar adalah 52,20±8,03; 58,88±2,37; 64,32±0,83; 67,18±9,00 dan 68,07±5,06, energi metabolis semu (AME) 3304,26±231,24; 3463,85±81,82; 3543,70±72,66; 3586,58±17,20 dan 3498,09±127,29, energi metabolis semu terkoreksi N (AMEn) adalah 3256,88±255,82; 3383,62±80,79; 3454,28±72,26; 3542,85±57,35 dan 3407,6±120,67. Penambahan 10% tepung daun kayambang pada pakan ayam pedaging finisher memberikan hasil yang terbaik terhadap kecernaan protein kasar (KcPK). Penambahan 10% tepung daun kayambang dapat menghasilkan pakan yang memiliki kualitas optimum dilihat dari rata-rata kecernaan protein kasar yang cukup. Saran penelitian ialah menambahkan tepung daun kayambang sebesar 10% pada pakan ayam pedaging. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan mengenai penggunaan tepung daun kayambang sebagai pengganti pakan dalam bentuk ekstrak atau kombinasi antara daun kayambang dengan aditif pakan lain misalnya enzim atau asam organik.