Efek Terapi Yogurt Susu Sapi Terhadap Kadar Malondialdehida (Mda) Dan Histopatologi Jejunum Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Model Inflammatory Bowel Disease (Ibd) Induksi Indometasin
Main Author: | Aniza, Roni |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5614/ |
Daftar Isi:
- Inflammatory Bowel Disease (IBD) adalah penyakit inflamasi yang terjadi pada saluran pencernaan. Salah satu penyebab IBD, yaitu penggunaan jangka panjang obat Non Steroid Inflammatory Drugs (NSAIDs) dengan contoh indometasin. Yogurt susu sapi mengandung Bakteri Asam Laktat (BAL), dan bioaktif peptida (Kasein dan laktoferin) yang berfungsi sebagai anti-inflamasi dan antioksidan untuk menurunkan inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek terapi yogurt susu sapi terhadap kadar MDA dan gambaran histopatologi jejunum tikus putih (Rattus norvegicus) model IBD induksi indometasin 15 mg/kg BB per-oral. Penelitian ini menggunakan lima kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif (IBD), dan kelompok terapi yogurt susu sapi dosis 300 mg/Kg BB, 600 mg/Kg BB, dan, 900 mg/Kg BB yang diberikan per-oral selama 14 hari. Analisa data dilakukan secara kuantitif dengan One Way Analisi of Variance (ANOVA) dilanjutkan uji Tukey dengan α=5% untuk kadar MDA dan analisa secara kualitatif untuk gambaran histopatologi jejunum. Hasil menunjukkan bahwa pemberian yogurt pada tikus putih (Rattus norvegicus) model IBD induksi indometasin, dengan dosis 900 mg/kgBB secara signifikan (α=5%) dapat menurunkan kadar MDA dan perbaikan gambaran histopatologi jejunum. Kesimpulan dari penelitian ini adalah yogurt susu sapi dapat dijadikan terapi untuk IBD.