Indeks Produktivitas Induk Kambing Peranakan Boer Berdasarkan Paritas Yang Berbeda Di CV. Burja

Main Author: Mutakin, Darul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5607/
Daftar Isi:
  • Kambing peranakan Boer merupakan kambing persilangan antara kambing Boer, kambing Jawarandu . Persilangan antara pejantan kambing Boer dan betina kambing lokal yaitu untuk memperbaiki mutu genetik kambing Jawa Randu sehingga performan yang dihasilkan dapat menyerupai kambing Boer. Hasil ternak yang didapatkan dari persilangan ini yaitu peranakan Boer F1 yang mewarisi 50% dan pada F2 sebesar 75% sifat dari pejantannya (Boer). Penelitian dilaksanakan di CV. Burja Kecamatan Bumiaji Kota Batu Jawa Timur. Pelaksanaan penelitian dimulai pada 17 Mei 2016 sampai 02 Juni 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks produktivitas kambing peranakan Boer berdasarkan komposisi genetik dan paritas berbeda di CV. Burja. Sebagai bahan informasi untuk CV. Burja dan pembaca mengenai indeks produktivitas kambing lokal yang disilangkan dengan kambing Boer. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah F1 (persilangan jantan Boer asli 75% dengan betina Jawarandu 25%). F2 (persilangan jantan Boer asli 50% dengan betina F1 50%). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus, data yang diambil adalah data sekunder dari catatan rekording produktivitas yang ada di CV. Burja, pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling (secara sengaja). Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Faktor perlakuan yang digunakan ada dua perlakuan yaitu faktor genetik kambing (F) yang dibagi 2 taraf perlakuan antara lain (F1) kambing peranakan Boer F1, (F2) kambing peranakan Boer F2, sedangkan faktor paritas (P) yang dibagi 3 taraf perlakuan antara lain (P1) kambing peranakan Boer paritas 1, (P2) kambing peranakan Boer paritas 2, (P3) kambing peranakan Boer paritas 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rata-rata service per conception F1 Paritas 1 adalah 1,2±0,32, Paritas 2 1,08±0,28, dan pada Paritas 3 1,10±0,30 kali. Sedangkan pada F2 Paritas 1 adalah 1,05±0,22, Paritas 2 1,05±0,22, dan pada Paritas 3 1,2±0,41 kali. Rata-rata lama bunting pada F1 Paritas1 149,41±7,80, Paritas2 143,66±7,53, dan pada Paritas3 144,05±7,61 hari Sedangkan F2 Paritas1 adalah 150±6,96, Paritas 2 149,41±7,80, dan pada Paritas3 146,65±14,91 hari. Rata-rata litter size F1 Paritas1 1,6±0,53, Paritas 2 1,7±0,46, dan pada Paritas 3 1,65±0,48 jumlah anak/kelahiran, sedangkan pada F2 Paritas1 1,63±0,49, Paritas 2 1,48±0,51, dan pada Paritas3 1,7±0,46 jumlah anak/kelahiran. Rata-rata selang beranak pada F1 Paritas 1 adalah 262,86±55,31, dan pada Paritas 2 268,01±38,14 hari, sedangkan pada F2 Paritas 1 adalah 256,67±18,78, dan pada Paritas 2 253,52±2953 hari. Rata-rata bobot sapih F1 Paritas 1 12,17±2,76, Paritas 2 13,8±2,29, dan pada Paritas 3 13,76±2.80 kg, sedangkan pada F2 Paritas 1 12,8±2,88, Paritas 2 14,04±3,23, dan pada Paritas 3 13,47±2,56 kg. Rata-rata mortalitas F1 Paritas 1 8,33±0,80%, Paritas 2 5,88±0,30%, dan pada Paritas 3 5,26±0,15%, sedangkan pada F2 Paritas 1 7,70±0,62%, Paritas 2 6,77±0,84%, dan pada Paritas 3 8,82±0,96%. Rata-rata indeks produktivitas pada F1 Paritas 2 adalah 29,67±0,98 kg/tahun dan pada Paritas 3 28,46±0,48 kg/tahun, sedangkan pada F2 Paritas 2 adalah 26,68±0,39 kg/tahun dan pada Paritas 3 29,79±0,99 kg/tahun. Disimpulkan bahwa indeks produktivitas induk kambing peranakan Boer berdasarkan genetik berpengaruh terhadap lama bunting, dan berdasarkan peritas mempunyai pengaruh terhadap lama bunting dan bobot sapih. Sedangkan interaksi antara genetik dan paritas induk kambing peranakan Boer memiliki pengaruh terhadap bobot lahir. Rata-rata indeks produktivitas induk kambing Peranakan boer F1 29,1±0,86 kg/tahun sedangkan F2 28,2±2,2 kg/tahun.