Respon Estonia Terhadap Aktivitas Militer Russia Di Kawasan Baltik Tahun 2014

Main Author: Pangestu, Tito Nugraha
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5535/
Daftar Isi:
  • Invasi Rusia di Ukraina dan aneksasi Krimea yang terjadi pada tahun 2014 memberikan ketakutan tersendiri bagi Estonia. Sebagai negara pecahan Uni Soviet yang terdapat masyarakat beretnis Rusia di dalamnya, Estonia takut apa yang terjadi di Ukraina dapat terjadi pada negaranya sewaktu-waktu. Ketakutan Estonia bertambah ketika Rusia meningkatkan aktivitas militernya di kawasan Baltik pada tahun yang sama. Hal ini yang diterjemahkan sebagai ancaman oleh Estonia, dan sebagai respon strategis, Estonia memperkuat aliansinya dengan negara anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO) melalui kerangka kerjasama pertahanan Readiness Action Plan (RAP). Penelitian ini akan membahas bagaimana respon yang dilakukan oleh Estonia untuk mengimbangi ancaman yang diberikan Rusia melalui aktivitas militernya di kawasan Baltik. Dalam pembahasannya, penelitian ini menggunakan teori Balance of Threat (BoT) milik Stephen M. Walt sebagai alat analisis utama. Melalui operasionalisasi dari variabel-variabel konsep sources of threat dalam teori BoT, yaitu aggregate power, geographic proximity, offensive power, dan aggressive intentions, penelitian ini dapat menjelaskan sumber ancaman yang dihadirkan Rusia kepada Estonia serta menentukan respon Estonia untuk mengimbangi ancaman ini dalam bentuk aliansi, baik berupa balancing atau bandwagoning.