Evaluasi Performans Produksi Anak Sapi Perah Hasil Inseminasi Buatan Periode Pre Weaning Pada Jenis Kelamin Berbeda Di Kud Argopuro Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo
Main Author: | Rachmawati, Widya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5506/ |
Daftar Isi:
- Pertumbuhan adalah perubahan ukuran, bentuk, komposisi dan struktur yang secara normal perubahan itu akan meningkatkan ukuran dan bobot badan dari hewan. Pertumbuhan dapat dinilai sebagai peningkatan tinggi badan, panjang badan, ukuran lingkar dada dan bobot badan. Laju pertumbuhan dapat digunakan untuk seleksi ternak, karena bobot sapih memiliki korelasi positif dengan bobot badan pasca sapih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ADG (Average Daily Gain) dan statistik vital pedet sapi perah PFH pada jenis kelamin berbeda periode pre weaning. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi peternak untuk meningkatkan produktivitas ternak mereka. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2017 di peternakan rakyat desa Bremi di wilayah kerja KUD Argopuro Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo. Materi yang digunakan adalah pedet sapi perah PFH periode pre weaning sebanyak 33 ekor yang terdiri dari 18 betina dan 15 jantan. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Penilaian laju pertumbuhan melalui cara penimbangan, pengukuran tinggi badan menggunakan tongkat ukur, pengukuran lingkar dada dan panjang badan menggunakan meteran. Data dianalisis dengan mencari rata-rata dan standar deviasi kemudian dilanjutkan dengan uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan pertambahan bobot badan harian selama penelitian pada jantan sebesar 0,45 kg/ekor/hari, sedangkan pada pedet betina sebesar 0,41 kg/ekor/hari. Rata-rata bobot badan dan statistik vital pedet jantan dan betina pada usia 30 hari berturut-turut 58,6 ± 1,11 kg, 55,5 ± 1,38 kg, lingkar dada 89,2 ± 1,65 cm, 85,5 ± 1,68 cm, panjang badan 80,4 ± 1,34 cm, 76,4 ± 2,22 cm, tinggi badan 76,73 ± 1,45 cm, 74,44 ± 1,43 cm. Pada usia 60 hari pertambahan bobot jantan dan betina 67,6 ± 0,91 kg, 65,61 ± 1,53 kg, lingkar dada 96,9 ± 1,35 cm, 92,83 ± 3,44 cm, panjang badan 88,4 ± 1,67 cm, 84,3 ± 1,87 cm, tinggi badan 83 ± 1,88 cm, 80,5 ± 1,29 cm. Dan pada usia 90 hari rata-rata pertumbuhan bobot badan pedet jantan dan betina 86,06 ± 1,43 kg, 80,22 ± 1,16 kg, lingkar dada 108,9 ± 1,18 cm, 105,4 ± 1,09 cm, panjang badan 101,1 ± 2,01 cm, 97,7 ± 2 cm tinggi badan 88,22 ± 1,74 cm, 85,72 ± 1,27 cm. Jenis kelamin yang berbeda menunjukkan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap pertumbuhan pedet yang meliputi ADG dan statistik vital (lingkar dada, tinggi badan dan panjang badan). Berdasarkan dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan pedet sapi PFH jantan lebih cepat dari pedet sapi PFH betina. Manajemen pemeliharaan dan pemberian pakan pada pedet perlu diperhatikan agar tercapai bobot sapih yang tinggi.