Hubungan Antara Ukuran Puting Sapi Perah Pfh Dengan Tingkat Mastitis Subklinis Di Beberapa Tingkat Laktasi
Main Author: | Wibowo, Ryan Himawan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5490/ |
Daftar Isi:
- Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara ukuran puting (panjang, diameter middle point, dan jarak dari ujung puting hingga dasar lantai kandang) sapi perah peranakan Friesian Holstein (PFH) dengan tingkat mastitis subklinis menggunakan California Mastitis Test (CMT) pada beberapa tingkat laktasi. Tingkat mastitis yang dimaksud adalah interpretasi dari skor CMT berdasarkan metode penilaian Ruegg (2005) yaitu skor CMT negatif (-), Trace, 1, 2, dan 3 yang diinterpretasikan menjadi tingkat mastitis 0, 1, 2, 3, dan 4. Penelitian dilakukan di peternakan sapi perah rakyat Desa Gunung Sari yang berada dalam wilayah Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar, Pasuruan, tepatnya di Desa Gunungsari, Jl. Gunungsari, Kalipucang, Tutur, Pasuruan, Jawa Timur dan berjarak ±5 km dari KPSP “Setia Kawan” yang beralamatkan di Jalan Raya Nongkojajar No. 38, Wonosari, Tutur, Pasuruan, Jawa Timur. Pengambilan data di lapang dilakukan mulai tanggal 16 Desember 2016 hingga 21 Januari 2017. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi perah PFH milik 24 peternakan rakyat kelompok "Gunung Sari" yang terdaftar sebagai anggota KPSP "Setia Kawan" Nongkojajar sebanyak 91 ekor (23 ekor pada laktasi 1, 3, dan 4, serta 22 ekor pada laktasi 2). Metode penelitian ini adalah studi kasus dengan melakukan observasi dan wawancara dengan kriteria sampel purposive sampling, yaitu sapi perah PFH yang berada diatas bulan laktasi ke-5. Panjang dan diameter puting diukur dengan menggunakan jangka sorong dengan ketelitian 0,05 cm dan jarak puting dari lantai kandang diukur dengan menggunakan meteran dengan ketelitian 0,1 cm. Data dianalisa dengan regresi dan korelasi sederhana untuk mengetahui keeratan hubungan (Koefisien korelasi= r) antara panjang, diameter, dan jarak puting dari lantai kandang pada puting kuartir depan dan belakang dengan tingkat mastitis subklinis. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tingkat kejadian mastitis subklinis pada puting di tingkat laktasi 1, 2, 3, dan 4 adalah 31,53%, 30,68%, 33,70%, and 45,63%. Hasil analisa data regresi linear menjelaskan bahwa koefisien korelasi (r) antara panjang, diameter,dan jarak puting dari lantai kandang bervariasi antara 0,017-0,480 yang tergolong tidak erat kaitannya dengan tingkat mastitis (r<0,50). Faktor lain yang lebih besar pengaruhnya terhadap tingkat mastitis adalah tingkat laktasi, bulan laktasi awal, ambing yang kotor, dan penyakit pada puting. Kesimpulan penelitian ini, yaitu ukuran puting tidak berhubungan erat dengan tingkat mastitis dan tidak dapat dijadikan untuk mengetahui tingkat kerentanan terhadap mastitis subklinis.