Pengaruh Fermentasi Campuran Limbah Buah Nanas (Ananas Comosus,L.Merr) Dan Onggok Denganimbangan Berbeda Terhadap Ph, Kualitas Fisik Dan Kandungan Nutrien
Main Author: | Nisa’, Khoirotun |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5471/ |
Daftar Isi:
- Masalah utama usaha ternak ruminansia adalah kontinyuitas ketersediaan hijauan pada musim kemarau sulit didapatkan karena masih rendahnya produksi hijauan. Salah satu cara untuk mengantisipasinya adalah dengan memanfaatkan limbah industri perkebunan yang masih memiliki kandungan nutrien yang baik dengan harga murah, mudah didapat serta tidak bersaing dengan kebutuhan manusia seperti limbah buah nanas. Limbah buah nanas masih mengandung nutrien yang berpotensi sebagai bahan pakan ternak. Kadar air limbah buah nanas yang tinggi (85,78%) mengakibatkan limbah tersebut mudah rusak sehingga perlu dilakukan upaya untuk memperpanjang masa simpan dengan teknologi fermentasi. Namun terdapat kendala dengan menggunakan teknologi ini, yaitu kadar air bahan akan semakin tinggi karena terjadi proses respirasi pada bahan pakan yang menghasilkan air maka perlu ditambahkan bahan pakan yang mengandung Bahan Kering (BK) dan karbohidrat yang mudah larut seperti onggok, sehingga mampu mengikat kelebihan air selama proses fermentasi serta sebagai media pertumbuhan mikroba. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengevaluasi pengaruh fermentasi campuran limbah buah nanas dan onggok dengan imbangan berbeda terhadap pH, kualitas fisik, dan kandungan nutrien. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi dan pertimbangan penggunaan limbah buah nanas sebagai bahan pakan alternatif, mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan dari limbah buah nanas serta dapat digunakan sebagai sumber informasi (IPTEK) untuk semua pihak yang terkait dalam bidang peternakan. Materi penelitian ini adalah limbah buah nanas segar dan onggok kering, Penelitian dilakukan pada Februari sampai Maret 2017 di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah percobaan laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Adapun perlakuan P0 = Limbah buah nanas segar 100% tanpa campuran onggok kering, P1 = Limbah buah nanas segar 85% dengan campuran onggok kering 15%, P2 = Limbah buah nanas segar 70% dengan campuran onggok kering 30%, P3 = Limbah buah nanas segar 55% dengan campuran onggok kering 45%, P4 = Limbah buah nanas segar 40% dengan campuran onggok kering 60%. Variabel yang diukur meliputi pH, karakteristik fisik, dan kandungan nutrien. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan sidik ragam dan jika ada perbedaan akan dilanjutkan Uji Berjarak Duncan. Hasil uji yang dilakukan oleh 25 responden semi terlatih pada semua perlakuan menunjukkan bahwa kualitas fisik hasil fermentasi terbaik pada P2 yaitu warna hijau kecoklatan (74,66%), aroma sedikit asam (74,66%), tekstur yang sedikit keras (58,66%), tidak berlendir (100%) dan tidak ada jamur (100%). Hal ini menunjukkan bahwa pakan fermentasi yang dihasilkan berkualitas baik karena karakteristik fisiknya mendekati karakteristik bahan awal. Perlakuan memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap pH dan kandungan nutrien. Perlakuan terbaik pada P2 yang mempunyai nilai pH (3,52±0,12), BK (32,19±0,07%), abu (3,82±0,73%), BO (96,17±0,73%), PK (4,61±0,03%) dan SK (16,77±0,26%) Kesimpulan penelitian ini adalah pH, kualitas fisik dan kandungan nutrien terbaik pada P2 yaitu imbangan 70% limbah buah nanas dan 30% onggok kering.